Kapal BRI Bahtera Seva I Tak Surut Menerjang Gelombang, Hadirkan Inklusi Keuangan di Kepulauan Seribu

Kapal BRI Bahtera Seva I Tak Surut Menerjang Gelombang, Hadirkan Inklusi Keuangan di Kepulauan Seribu

Berita Utama | inews | Sabtu, 30 November 2024 - 15:54
share

JAKARTA, iNews.id - Fajar mulai menyingsing menyinari Dermaga Muara Angke, Jakarta Utara dengan cahaya keemasan. Hembusan angin laut yang segar membawa aroma asin yang khas, sementara sinar matahari menghangatkan kulit, menandakan awal hari yang cerah.

Suara deburan ombak yang menghantam kapal-kapal kayu tradisional, seperti pinisi, melengkapi suasana bahagia pagi yang menyelimuti pelabuhan bersejarah ini. Deretan kapal yang berlabuh menciptakan panorama yang menarik untuk dinikmati.

Di antara kapal-kapal yang terparkir, salah satu yang mencolok adalah kapal milik PT Bank Rakyat Indonesia (BRI), dengan paduan warna putih, biru, dan oranye. Kapal ini memiliki peran penting dalam memastikan pergerakan ekonomi di berbagai pulau dengan secara rutin mendatangi pulau-pulau di Kepulauan Seribu, Jakarta, yang jauh dari hiruk-pikuk kota dan berbagai fasilitas keuangan yang ada. 

Kapal BRI ini, yang dijuluki Kapal Bahtera Seva I, menyediakan layanan perbankan selama lima hari kerja bagi masyarakat di Pulau Pramuka, Pulau Panggang, Pulau Kelapa, Pulau Harapan, Pulau Tidung, dan Pulau Untung Jawa. Kehadirannya sangat berarti bagi warga di pulau-pulau tersebut yang sebelumnya kesulitan mengakses layanan perbankan.

Bahtera Seva I merupakan kapal dengan teknologi canggih yang dilengkapi fasilitas perbankan standar tinggi. Di dalam kapal ini, terdapat mesin ATM, serta staf yang terdiri dari teller dan customer service, semuanya berkomitmen memberikan layanan terbaik kepada masyarakat pulau.

Kapal Bahtera Seva I, menyediakan layanan perbankan di antaranya mesin ATM, serta staf yang terdiri dari teller dan customer service. (Foto: Irfan Ma`ruf)

Neng (48), seorang ibu rumah tangga dari Pulau Panggang, Kepulauan Seribu, mengungkapkan kebahagiaannya atas kehadiran layanan keuangan yang diberikan oleh Kapal BRI. Pulau Panggang, tempat Neng tinggal, tidak memiliki cabang bank, dan jarak yang jauh ke ibu kota membuatnya sulit untuk melakukan transaksi keuangan. Namun, kini dengan adanya bank terapung BRI, Neng bisa memulai usaha dan mengembangkan bisnisnya.

"Saya pinjam modal untuk usaha dagang, juga untuk memperluas keramba ikan, serta membeli perlengkapan alat tangkap ikan," kata Neng saat diwawancara oleh iNews.id di tokonya beberapa waktu lalu.

Neng juga menyebutkan bahwa kehadiran BRI membantu masyarakat menghindari pinjaman dengan bunga tinggi yang sering kali mencekik. "Banyak yang memanfaatkan pinjaman ini, terutama nelayan yang membutuhkan modal untuk membeli alat tangkap," ucapnya.

Bagi Neng dan warga Pulau Panggang lainnya, kehadiran kapal BRI lebih dari sekadar fasilitas perbankan. Kapal ini membuka pintu bagi kehidupan yang lebih baik, memberikan harapan baru dan kenyamanan dalam bertransaksi tanpa harus jauh-jauh ke kota. Bahkan, kapal BRI juga memudahkan mereka dalam mencairkan bantuan sosial dari pemerintah.

"Jika ada bantuan sosial (Bansos) dari pemerintah, pencairannya bisa dilakukan di Kapal BRI," katanya.

Melayani di Pelosok Negeri

Di kesempatan berbeda, Abdul Hamid (75), seorang warga Kampung Gayau Sakti, Seputih Agung Lampung Tengah, Lampung, juga mengungkapkan rasa terimakasihnya terhadap layanan Agen BRILink yang kini hadir di pelosok-pelosok daerah. Sebagai lansia yang tidak memiliki rekening dan tinggal jauh dari perkotaan, Abdul merasa sangat terbantu dengan adanya agen BRILink di kampungnya yang juga merupakan tetangga.

"Agen BRILink di toko kelontong tetangga sangat membantu saat anak-anak saya di kota mengirim uang. Jika harus pergi ke kota, itu memakan waktu 1,5 jam dan ongkos yang cukup mahal," ujarnya.

Direktur Utama BRI, Sunarso, mengungkapkan bahwa keberadaan Agen BRILink tidak hanya memberikan akses keuangan, tetapi juga menciptakan sistem ekonomi berbagi (sharing economy) bagi masyarakat. 

Hingga Agustus 2024, BRI telah memiliki hampir 1 juta agen BRILink yang tersebar di 62.000 desa di seluruh Indonesia. Agen-agen ini berhasil mencatatkan volume transaksi mencapai Rp1.037 triliun.

Suasana Plaza Kepulauan Seribu. (Foto: Irfan Ma`ruf)

Sunarso juga menjelaskan bahwa transaksi yang besar ini telah mendorong banyak masyarakat untuk menjadi agen BRILink. Dari total transaksi sebesar Rp1.400 triliun pada 2023, agen BRILink bisa mendapatkan komisi sebesar Rp3 hingga Rp4,5 triliun. Ini adalah contoh nyata dari sharing economy yang berkontribusi terhadap kesejahteraan masyarakat.

"Semua transaksi memiliki fee yang lebih murah dibandingkan jika harus pergi ke bank, sehingga layanan ini sangat membantu masyarakat di daerah terpencil," katanya.

Sunarso berharap, dengan semakin banyaknya agen BRILink yang tersebar di seluruh Indonesia, layanan keuangan BRI akan terus mendukung pertumbuhan ekonomi nasional dan menciptakan lapangan pekerjaan di daerah-daerah yang sebelumnya kurang terjangkau.

Komitmen BRI untuk Layanan Inklusif

BRI terus memperkuat layanan inklusif yang telah terbukti berdampak positif terhadap ekonomi masyarakat, khususnya UMKM. Hingga kuartal III 2024, BRI berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp45,36 triliun. Penyaluran kredit UMKM juga meningkat, mencapai 81,7 persen dari total penyaluran kredit BRI yang mencapai Rp1.353,36 triliun.

Selain itu, BRI berhasil mengelola kualitas kredit dengan baik, ditandai dengan penurunan rasio Non-Performing Loan (NPL) menjadi 2,90 persen pada kuartal III 2024, dibandingkan dengan 3,07 persen pada periode yang sama tahun lalu. Ini menunjukkan bahwa BRI mampu mempertahankan pertumbuhan yang sehat di tengah tantangan ekonomi global dan domestik.

Sunarso juga menekankan pentingnya peran teknologi dalam mendukung transformasi perbankan. Melalui aplikasi BRImo, BRI berhasil meningkatkan jumlah nasabah, khususnya di kalangan generasi muda yang semakin digital-savvy. 

Hingga September 2024, pengguna BRImo tercatat mencapai 37,14 juta orang, dengan volume transaksi mencapai Rp4.034 triliun.

Dengan lebih dari 1 juta agen BRILink dan jangkauan yang semakin luas, BRI berkomitmen untuk terus memperkuat perekonomian kerakyatan dan mendukung inklusi keuangan di seluruh Indonesia.

Dukungan bagi UMKM dan Perekonomian Nasional

BRI juga berfokus pada pemberdayaan UMKM sebagai pilar penting dalam pertumbuhan ekonomi nasional. Menurut Direktur Program Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Eisha M Rochbini, BRI berhasil meningkatkan ekonomi masyarakat dengan layanan kredit mikro yang memperluas inklusi keuangan. 

"BRI memiliki peran besar dalam meningkatkan ekonomi masyarakat grassroot," ujar Eisha.

Sementara itu, Rektor Universitas Paramadina, Didik J Rachbini menilai bahwa kehadiran BRI di daerah terpencil melalui agen BRILink dan kapal BRI akan memberikan dampak jangka panjang yang signifikan terhadap pertumbuhan UKM. 

"Dengan layanan perbankan yang mudah diakses, UKM di daerah terisolasi bisa mengakses modal dengan bunga terjangkau," kata Didik.

Dengan komitmen untuk terus melayani masyarakat di daerah terpencil, BRI tetap berfokus pada pemberdayaan ekonomi lokal dan meningkatkan kesejahteraan melalui layanan perbankan yang mudah diakses oleh semua lapisan masyarakat.

Topik Menarik