Satu per Satu Miliarder AS Merapat ke Trump, Giliran Bos Meta Mark Zuckerberg

Satu per Satu Miliarder AS Merapat ke Trump, Giliran Bos Meta Mark Zuckerberg

Berita Utama | inews | Kamis, 28 November 2024 - 12:35
share

WASHINGTON, iNews.id - Mark Zuckerberg menjadi miliarder teknologi terbaru yang merapat ke presiden Amerika Serikat (AS) terpilih Donald Trump. Bos induk platform media sosial Meta itu mengunjungi kediaman Trump di Mar-a-Lago, Florida, Rabu (27/11/2024).

Beberapa sumber mengatakan kepada portal berita Politico, Zuckerberg berada di Florida untuk bertemu Trump serta beberapa pejabat pemerintahan yang baru. 

Seorang juru bicara Zuckerberg juga mengonfirmasi pertemuan tersebut seraya menjelaskan sang miliarder menyampaikan terima kasih atas undangan makan malam dari Trump.

Wakil Kepala Staf Gedung Putih untuk Kebijakan Stephen Miller mengatakan kunjungan Zuckerberg merupakan bentuk dukungan terhadap pemerintahan Trump.

"Mark Zuckerberg sangat dengan keinginannya untuk menjadi pendukung dan peserta dalam perubahan yang kita saksikan di seluruh Amerika, di seluruh dunia, yang dipimpin Donald Trump," kata Miller, kepada Fox News.

Dia menambahkan Zuckerberg merupakan satu dari sekian banyak pengusaha serta pemimpin bisnis yang mendukung pemerintahan Trump. Para miliarder juga percaya Trump merupakan agen perubahan dan agen kemakmuran serta ingin membantunya mencapai tujuan tersebut.

"(Zuckerberg) jelas memiliki kepentingan sendiri, perusahaan sendiri, dan agendanya, tapi dia telah menjelaskan dia ingin mendukung  pembaruan Amerika di bawah kepemimpinan Presiden Trump," ujarnya.

Zuckerberg merupakan salah satu pengusaha pertama yang memberi selamat kepada Trump atas kemenangannya dalam Pilpres AS 2024 pada 5 November lalu.

Dia menyebut hasil pilpres AS sebagai kemenangan yang menentukan. Selain itu Zuckerberg berharap bisa bekerja sama dengan Trump dan pemerintahannya.

Bos raksasa teknologi lain yang sudah lebih dulu merapat adalah Elon Musk. Pemilik platform media sosial X itu bahkan dilibatkan Trump di pemerintahannya yakni memimpin Departemen Efisiensi Pemerintah.

Meski demikian Musk tak dibayar untuk jabatannya itu dan masa tugasnya akan berakhir pada Juli 2026. 

Topik Menarik