10 Fakta AKP Ryanto Ulil Ditembak Mati Kabag Ops di Solok Selatan, Nomor 3 Mengerikan
PADANG, iNews.id – Sejumlah fakta terungkap dalam kasus polisi tembak polisi di Solok Selatan yang menggemparkan korps Bhayangkara. Korban Kasat Reskrim Polres Solsel AKP Ryanto Ulil Anshar (34) ditembak mati Kabag Ops AKP Dadang Iskandar (57). Peristiwa itu terjadi di pelataran Mapolres Solok Selatan, Jumat (22/11/2024) dini hari.
Kapolda Sumatera Barat Irjen Pol Suharyono mengaku peristiwa penembakan itu sudah diluar dugaan. Dia juga tidak memprediksi peristiwa ini terjadi, dengan insiden ini ke depan pihaknya akan mengoptimalkan pengawasan.
“Karena ini peristiwa diluar dari dugaan kita semua, pastinya kami tidak mempresidksi tidak terjadi sebelumnya kami juga apapun kedepan lebih optimal,” ujarnya.
Berikut sejumlah fakta yang terungkap dalam kasus polisi tembak polisi di Solok Selatan.
10 Fakta AKP Ryanto Ulil Anshar Ditembak Mati Kabag Ops
1. Kronologi Kejadian
Profil dan Biodata Zita Anjani, Anak Zulhas yang Jadi Utusan Khusus Presiden Bidang Pariwisata
Kasus polisi tembak polisi terjadi di Kabupaten Solok Selatan, Sumatra Barat (Sumbar), Jumat (22/11/2024) dini hari. Korban tewas yakni Kepala Satuan Reserse Kriminal (Reskrim) Polres Solok Selatan AKP Ryanto Ulil Anshar.
Mirisnya, pelaku penembakan diduga sesama perwira Polri yakni Kabag Ops Polres Solok Selatan berinisal AKP DI.
Sebelum kejadian, Kasatreskrim Polres Solok Selatan AKP Ryanto Ulil Anshar menangkap tersangka tambang galian C. Tersangka lalu dibawa ke Polres Solok Selatan untuk diperiksa di ruang identifikasi.
Kapolda Sumbar Irjen Pol Suharyono mengatakan, saat kejadian Kasat Reskrim hendak mengambil HP di mobilnya yang terparkir di halaman Polres Solok Selatan.
"Diduga korban diikuti pelaku. Di situlah korban ditembak. Diperkirakan dari hasil visum dokter ada dua kali tembakan jarak dekat di bagian pipi dan pelipis menembus bagian tengkuk," ujar Kapolda Sumbar di RS Bhayangkara, Jumat (22/11/2024).
Lokasi penembakan di area parkir Polres Solok Selatan, Jorong Bukit Malintang Barat, Nagari Lubuk Gadang, Kecamatan Sangir, Solok Selatan.
2. Penertiban Tambang Galian C Diduga jadi Penyebab
Kasatreskrim Polres Solok Selatan AKP Ryanto Ulil Anshar tewas ditembak di halaman Mapolres, Jumat (22/11/2024) pukul 00.43 WIB. Perwira polisi ini tewas dengan dua luka tembak di kepala.
Informasi diperoleh iNews, pelaku penembakan diduga sesama perwira Polri yakni AKP DI yang menjabat sebagai Kabag Ops Polres Solok Selatan. Namun sampai saat ini belum ada keterangan lengkap dari Polda Sumatra Barat (Sumbar) terkait detail peristiwa tersebut.
Kabar yang beredar, penyebab penembakan bermula saat AKP Ryanto Ulil mengamankan pelaku tambang galian C di Solok Selatan. Penangkapan tersebut ditengarai membuat AKP DI tidak senang.
3. Ditembak dari Jarak Dekat hingga Tembus Tengkuk
Hasil autopsi menyebutkan, AKP Ryanto Ulil Anshar tewas mengenaskan dengan luka tembak di bagian kepala. AKP Ryanto Ulil Anshar, kata dia ditembak dari jarak dekat.
“Untuk tembakan memang benar terjadi, diperkirakan dari hasil visum dokter dua kali di bagian pelipis dan pipi menembus bagian tengkuk, diduga jaraknya dekat,” ujar Kapolda Sumbar Irjen Pol Suharyono, Jumat (22/11/2024).
4. Kabag Ops Tembakkan 9 Peluru
Kapolda Sumatra Barat Irjen Pol Suharyono mengatakan, sudah mengamankan senjata api jenis pistol yang digunakan pelaku untuk menembak korban. Senjata organik ini berisi 15 peluru dan sudah sembilan yang terpakai atau ditembakkan.
"Senjata berisi magazine 15 peluru, sembilan dipakai. Dua dipakai untuk menembak korban dan tujuh peluru masih diselidiki ke mana dipakai pelaku," ujar Kapolda di RS Bhayangkara, Jumat (22/11/2024).
5. Kabag Ops Serahkan Diri
Menurut kapolda, pelaku langsung mendatangi Propam Polda Sumbar untuk menyerahkan diri usai menembak korban.
"Satu mobil disita yang dipakai ke Padang menuju Polda. Karena jarak ke Padang dari Solok 3 jam lebih. Sudah menyerahkan diri ke Propam Polda Sumbar," ujarnya.
6. AKP Ryanto Ulil Sosok Berprestasi
Kapolda Sumbar Irjen Pol Suharyono menuturkan, almarhum AKP Ryanto Ulil merupakan perwira berprestasi, almarhum belum menikah dan seorang yatim bapaknya sudah meninggal sejak kecil dia diasuh ibu.
“Kariernya sangat bagus, perjalanan karirnya sangat baik, almarhum respek loyal tinggi, saya perintahkan tumpas habis tambang ilegal terutama yang marak galian c tanpa , dia sudah mempunya prestasi tinggi di bulan ini laporan hasil diserahkan kepada kami, apreasiasi sudah kami lakukan,” paparnya.
7. AKP Ryanto Ulil dan Kabag Ops Dalam Promosi
Menurut Kapolda, pelaku dan korban dalam promosi kenaikan pangkat dari AKP ke Kompol.
“Korban memang baru satu tahun, pelaku sudah tiga tahun sejak tahun 2022 sampai saat ini sebagai pejabat sementara, sebenarnya mereka ini dalam promosi andai kata mereka berprestasi pastinya almarhum ini job kompol dan kabag ops akan job kompol,” kata Kapolda Sumbar, Irjen Pol Suharyono, di RS Bhayangkara, Jumat (22/11/2024).
Kapolda mengakui dalam minggu-minggu ini sebelum peristiwa terjadi salah satu Polres sedang melakukan penegakan hukum terhadap pekerjaan tambang yang diduga ilegal jenisnya penambang sirtu atau galian C di wilayah Solok Selatan.
Menurut kapolda, upaya yang AKP Ryanto Ulil bersama jajarannya sudah beberapa kami menindak secara tegas pelaku kejahatan jenis yang tanpa izin.
“Karena beberapa diantaranya memang berizin tapi kita juga mendalami sampai detik ini mendapat tindakan upaya hukum adalah yang berizin dan tidak berizin,” katanya.
Dalam pelaksanaanya penegakan hukum ini, kata Suharyono, memunculkan pro kontra tanpa diduga sebelumnya seorang perwira yang juga salah satu tersangka oknum anggota pada posisi kontra.
“Pada awalnya penegakan hukum ini sudah kami apresiasi, bahkan terhadap AKP Ulil ini sudah kami berikan penghargaan apresiasi sudah dua kali bertemu saya, baik itu di ruang Polda maupun di rumah dinas, di hari kemarin bertemu lagi disaat ada rapat teknis reserse kriminal umum terutama identifikasi, saya bertemu lagi dan memberikan apresiasi kepada yang bersangkutan atas prestasi penegakan hukum atas tambang galian C,” ujarnya.
8. AKP Ryanto Yatim Sejak Kecil
Kisah tragis dialami Kasat Reskrim Polres Solok Selatan, AKP Ryanto Ulil Anshar. Perwira menengah itu tewas ditembak oleh rekannya, Kabag Ops Polres Solsel AKP Dadang Iskandar berusia 57 tahun.
Kapolda Sumbar, Irjen Pol Suharyono menceritakan kisah hidup anak buahnya itu. AKP Ryanto Ulil Anshar merupakan seorang yatim, ayahnya telah meninggal dunia sejak dia kecil.
Dia menuturkan, AKP Ryanto Ulil Anshar kemudian dibesarkan oleh ibunya hingga berhasil menjadi perwira polisi. Saat ini, lanjut dia AKP Ryanto Ulil Anshar belum berkeluarga.
“Perjalanan kariernya sangat baik, almarhum respek loyal tinggi. Dia sudah mempunya prestasi tinggi, di bulan ini laporan hasil diserahkan kepada kami, apreasiasi sudah kami lakukan,” ujar Irjen Suharyono di RS Bhayangkara, Jumat (22/11/2024).
9. Keluarga Minta Pelaku Dihukum Berat
Paman korban, AKBP (Purn) Joni Mangin berharap pelaku mendapatkan hukuman yang setimpal dengan perbuatannya apalagi merupakan anggota polisi yang seharusnya mendukung tugas anggota dalam pengusutan kasus.
"Harapan keluarga semoga pelaku mendapatkan hukuman yang setimpal. Apalagi juniornya melaksanakan tugas. Jadi kita prihatin dengan adanya kejadian ini. Saya kira tidak diautopsi, karena matinya sudah jelas," kata paman korban.
10. Jenazah AKP Ryanto Dimakamkan di Panaikang
Jenazah Kasatreskrim Polres Solok Selatan AKP Ryanto Ulil Anshar korban penembakan sesama perwira Polri di Solok Selatan, Sumatera Barat (Sumbar) akan diterbangkan ke Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (22/11/2024).
Hal ini disampaikan keluarga korban usai mendapat informasi dari Kapolsek Panakkukang, AKP Akhmad Alfian yang merupakan perwira seangkatan korban.
"Jadi kami menunggu informasi Kapolsek tadi, jenazah berangkat dari Jakarta jam 7 malam, mungkin jenazah tiba jam 9 malam sampai di sini (Makassar)," ujar Paman korban, AKBP (Purn) Joni Mangindi Makassar, Jumat (22/11/2024).
Terkait pemakaman korban, pihaknya belum menentukan lokasi pasti namun kemungkinan besar di wilayah Panaikang. "Kami belum berembuk dan kami belum tahu dimana dimakamkan, saya perkirakan akan dimakamkan di TPU Panaikang," ungkapnya.