Desa di Lamongan Harus Dikunjungi Minimal Sekali Seumur Hidup, Miniatur Keberagaman Indonesia Ada di Sini!

Desa di Lamongan Harus Dikunjungi Minimal Sekali Seumur Hidup, Miniatur Keberagaman Indonesia Ada di Sini!

Travel | inews | Selasa, 12 November 2024 - 23:35
share

JAKARTA, iNews.id - Desa di Lamongan harus dikunjungi minimal sekali seumur hidup, terutama bagi mereka yang ingin merasakan keindahan dan keunikan budaya Indonesia. 
Salah satu desa yang sangat menarik untuk dijelajahi adalah Desa Pancasila Balun, yang dikenal sebagai simbol toleransi dan kerukunan antarumat beragama. 

Di desa ini, Anda akan menemukan tiga rumah ibadah yang berdiri berdampingan—masjid, gereja, dan pura yang mencerminkan kehidupan harmonis masyarakatnya. 

Dengan sejarah yang kaya dan berbagai kegiatan edukasi yang menarik, Desa Pancasila Balun tidak hanya menawarkan pengalaman spiritual, tetapi juga pelajaran berharga tentang keberagaman dan persatuan. Siap untuk menjelajahi lebih dalam?

Desa Pancasila Balun, terletak di Kecamatan Turi, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, dikenal sebagai contoh nyata dari keberagaman dan toleransi antarumat beragama. 

Julukan "Desa Pancasila" diberikan karena masyarakatnya yang mampu hidup berdampingan meskipun memiliki latar belakang agama yang berbeda. 

Berikut adalah penjelasan detail mengenai Desa Pancasila Balun yang dilansir iNews.id dari laman Pemkab Lamongan, Selasa (12/11/2024):

Desa di Lamongan

Sejarah dan Nama Desa

Desa Balun diambil dari nama seorang tokoh lokal yang dikenal sebagai Mbah Alun. Makam Mbah Alun menjadi salah satu objek ziarah yang menarik banyak pengunjung, terutama pada hari-hari tertentu dalam kalender Jawa. 

Julukan "Desa Pancasila" mulai dikenal luas sejak tahun 2013, ketika media dan peneliti mengamati kehidupan masyarakat desa yang harmonis.

Keberagaman Agama

Di Desa Balun, terdapat tiga agama utama yang dianut oleh penduduknya: Islam, Kristen, dan Hindu. Kehidupan berdampingan ini tercermin dari lokasi rumah ibadah yang berdekatan:

  • Masjid Miftahul Huda: Terletak di sebelah barat lapangan desa.
  • Gereja Kristen Jawi Wetan: Berada di sebelah timur masjid, hanya terpisah oleh lapangan.
  • Pura Sweta Maha Suci: Terletak di sebelah barat masjid, dipisahkan oleh jalan desa selebar sekitar 4 meter.

Keharmonisan ini menciptakan suasana toleransi yang sangat kuat di antara penduduk, di mana mereka saling membantu dalam perayaan keagamaan masing-masing.

Toleransi dan Kerukunan

Masyarakat Desa Balun menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi. Praktik ini terlihat dalam berbagai kegiatan sosial dan keagamaan, di mana warga dari berbagai agama saling mendukung satu sama lain. 
Misalnya, saat ada perayaan hari besar agama tertentu, pemeluk agama lain turut membantu dalam pelaksanaannya. Ini menciptakan rasa saling menghargai dan memperkuat ikatan antarwarga.

Demografi dan Ekonomi

Desa Balun memiliki luas sekitar 621,103 hektar dengan jumlah penduduk sekitar 4.477 jiwa. Sekitar 60 dari penduduknya bekerja sebagai petani tambak, mengelola lahan untuk budidaya ikan dan padi. Keberadaan lahan tambak memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian lokal.

Wisata Religi dan Edukasi

Dengan reputasinya sebagai Desa Pancasila, Balun kini juga berkembang menjadi destinasi wisata religi dan edukasi. Pengunjung dapat belajar tentang praktik toleransi beragama serta menikmati keindahan alam desa. Acara-acara seperti peresmian menara masjid dan sarasehan lintas agama sering diadakan untuk memperkuat nilai-nilai kebhinekaan.

Desa di Lamongan, seperti Desa Pancasila Balun, menawarkan pengalaman yang tak ternilai bagi setiap pengunjung. Dengan keberagaman agama yang hidup berdampingan secara harmonis, desa ini menjadi simbol toleransi yang patut dicontoh. Jadi, jangan lewatkan kesempatan untuk merasakan keharmonisan desa ini dalam perjalanan Anda ke Lamongan!