6.500 Anak Indonesia Kena Penyakit HFMD Sepanjang 2024, Vaksin Jadi Solusi?
JAKARTA, iNews.id - Menurut data Kementerian Kesehatan, sebanyak 6.500 anak Indonesia kena penyakit HFMD atau hand, foot, and mouth disease sejak awal 2024. Apakah ini artinya vaksin HFMD diperlukan?
Penyakit HFMD paling sering disebabkan oleh virus EV71 atau Enterovirus 71. Kelompok usia 5 hingga 10 tahun paling sering diserang. Virus ini masuk dalam kategori sangat menular.
Jika Kemenkes mengeluarkan data prevalensi kasus sebanyak 6.500, Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR) menunjukkan selama 2024, terdapat 27.417 kasus suspek HFMD.
Berdasarkan data tersebut, sebagian besar kasus HFMD terjadi pada anak-anak dan beberapa pada orang dewasa. Sedangkan pada 2023, berdasarkan data terdapat sebanyak 11.651 kasus suspek HFMD, dan 8.125 kasus pada 2022 di Indonesia.
Artinya, terjadi kenaikan kasus dari tahun ke tahun. Karena itu, sangat disarankan kepada para orangtua agar melakukan upaya pencegahan. Apa saja langkah pencegahan tersebut?
Dokter Spesialis Anak dr Kanya Ayu Paramastri, Sp.A, menyarankan agar membiasakan anak untuk hidup bersih dan sehat. Artinya, biasakan si kecil mencuci tangan sebelum dan setelah bermain maupun makan.
Kemudian, para orangtua juga diimbau agar selalu mencuci tangan, terutama sebelum menyiapkan makanan, setelah mengganti popok, dan setelah menggunakan toilet.
"Perlu juga membersihkan permukaan, barang, dan mainan dengan sabun dan air, kemudian melakukan desinfeksi," kata dr Kanya di acara Media & Community Gathering tentang penyakit HFMD yang diselenggarakan PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) melalui anak usahanya, PT Kalventis Sinergi Farma (Kalventis), baru-baru ini.
"Untuk barang-barang yang sulit dibersihkan atau resisten terhadap alkohol, dapat menggunakan klorheksidin atau 0,5 hipoklorit," tambahnya.
Upaya pencegahan lainnya adalah dengan vaksinasi. Vaksin dapat memberikan perlindungan serta mengurangi risiko komplikasi serius. Selain itu, vaksinasi juga membantu mencegah infeksi berulang yang bisa lebih berat karena paparan jenis virus lain.
Saat ini, vaksin yang tersedia untuk mencegah HFMD yang disebabkan oleh EV71 adalah Vaksin HFMD EV71. Dijelaskan dr Kanya, vaksin tersebut sudah mendapatkan persetujuan BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan).
"Vaksin tersebut memiliki profil keamanan baik dan dapat diberikan sejak umur 6 bulan hingga 3 tahun. Proteksi dapat bertahan hingga umur 5 tahun setelah vaksinasi," kata dr Kanya.
"Terkait efek samping, sama saja seperti vaksin pada umumnya. Tapi, vaksin ini sejauh yang saya ketahui, tidak menyebabkan dampak buruk pada tubuh," tambahnya.
Sebagai tambahan informasi, berikut penjelasan soal gejala dan penyebaran penyakit HFMD yang harus diwaspadai orangtua:
Gejala dan Penyebaran Penyakit HFMD
- Demam dengan suhu lebih dari 39 derajat celcius, berlangsung selama tiga hari
- Jika ada sariawan, biasanya dibarengi dengan sakit saat menelan
- Kehilangan nafsu makan
- Tubuh lemas
- Muncul lesi di tangan dan kaki, tidak selalu di telapak tapi itu bagian tubuh yang paling banyak dijumpai pasien HFMD
- Dehidrasi
"Penyebaran HFMD dapat melalui droplet atau percikan air liur dari batuk, bersin, kontak tidak langsung dari menyentuh barang yang terkontaminasi, bisa juga dari makanan atau foodborne, atau kontak langsung dengan penderita HFMD," jelas dr Kanya.