Sakit Hati, Wali Kota Muslim AS Abdullah Hammoud Tolak Undangan Trump untuk Bertemu
DEARBORN, iNews.id - Wali Kota Dearborn, Michigan, Abdullah Hammoud, menolak undangan dari capres AS Donald Trump untuk bertemu. Trump melakukan kampanye di Michigan dan mengajaknya bertemu pada Jumat kemarin, namun ditolak.
Menurut Hammoud, dia menolak tegas rencana Trump yang akan melarang masuk imigran Muslim ke Amerika Serikat jika terpilih dalam Pilpres AS 2024. Dearborn merupakan kota di AS dengan populasi Muslim dan keturunan Arab-Amerika terbesar.
Semasa menjabat presiden AS, lanjut dia, Trump juga memberlakukan larangan masuk terhadap warga dari beberapa negara mayoritas Muslim yakni Iran, Libya, Somalia, Suriah, dan Yaman.
"Arsitek Pencegahan Muslim ini berkampanye di Dearborn. warga di komunitas ini paham apa yang diperjuangkan Trump. Kami menderita karena dia selama bertahun-tahun," kata Hammoud, mengungkapkan rasa sakit hatinya, di media sosial X.
"Saya menolak untuk duduk bersamanya meski permintaan terus datang. Trump tidak akan pernah menjadi presiden saya," ujarnya, menegaskan.
Bukan hanya Trump, capres dari Partai Republik, Hammoud juga mengecam para pemimpin Partai Demokrat, dengan mengatakan keengganan mereka untuk menghentikan pendanaan terhadap Israel menyebabkan terus berlangsungnya genosida di Gaza.
Kondisi itu, lanjut Hammoud, digunakan Trump untuk menarik simpati komunitas Muslim Amerika.
Menjelang pilpres pada 5 November, tim kampanye Trump dan pesaingnya, Kamala Harris, berusaha mendekati warga Arab-Amerika dan Muslim, khususnya di Michigan yang menjadi medan pertempuran sengit. Komunitas Muslim bisa menjadi penentu kemenangan bagi keduanya di Michigan.
Trump pada Jumat mengunjungi sebuah kafe halal di Dearborn. Kunjungan tersebut dilakukan setelah pekan lalu sekelompok pemimpin Muslim bergabung dengan Trump di panggung saat kampanye di Michigan guna mengumumkan dukungan mereka.
Para pemimpin Muslim itu mau bergabung dalam kampanye Trum karena berkomitmen untuk mengakhiri perang di Gaza.
Trump saat itu menegaskan, para pemilih Muslim dan Arab-Amerika di Michigan serta penjuru AS ingin perang dihentikan serta mengembalikan perdamaian di Timur Tengah.
Dia lalu menyerang Harris yang dekat dengan mantan anggota DPR AS dari Republik, Liz Cheney. Ayah Cheney ikut menggelarakan invasi AS ke Irak pada 2001 serta perang-perang berikutnya.
Biasanya masyarakat Muslim Michigan mendukung capres dari Partai Demokrat. Namun mereka menentang pemerintahan Joe Biden karena dukungan tanpa syaratnya terhadap Israel, meski jumlah korban sipil Gaza terus bertambah.