19 Tahun Pengabdian, Ditjen Bimas Buddha Dirikan 49 Pendidikan Keagamaan
JAKARTA, iNews.id - Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat (Ditjen Bimas) Kementerian Agama Budha telah melakukan sejumlah terobosan dan inovasi terutama di bidang pendidikan selama 19 tahun pengabdiannya. Inovasi itu di antaranya transformasi kelembagaan Pendidikan Tinggi dan pendirian Dhammasekha atau Pendidikan Formal Keagamaan Buddha.
Atas kebijakan dan arahan dari Bapak Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Bapak Ma'ruf Amin dan juga Bapak Menteri Agama pak Yaqut Cholil Qoumas dan Pak Wamen, kita semua senantiasa melakukan upaya untuk menterjemahkan kebijakan pemerintah, kata Dirjen Bimas Buddha, Supriyadi pada acara Hari Jadi ke-19 Ditjen Bimas Buddha di Auditorium Kementerian Agama Jalan MH Thamrin, Senin (14/10/2024).
Selama ini, kata dia, Ditjen Bimas Buddha sudah melakukan beberapa terobosan dan inovasi terkait dengan layanan kelembagaan dan pendidikan.
Kami menyiapkan sistem aplikasi digitalisasi pembelajaran buat para siswa lewat LMS belajar Buddha, juga memberikan fasilitas untuk para kaum difabel dengan penyediakan Kitab Suci Dhammapada Braile dan memberikan layanan dalam bentuk satuan pendidikan keagamaan formal Dhammasekha yang di launching Bapak Menteri Agama, katanya.
Kemudian, lanjut Supriyadi, Ditjen Bimas Buddha juga telah berhasil mendirikan puluhan Dhammasekha. Sampai dengan tahun ini, kata dia, ada 49 Dhammasekha yang tersebar di seluruh Indonesia dengan jumlah siswa untuk Nava Dhammasekha 741, Mula Dhammasekha 75, dan Uttama Dhammasekha 32, dan hingga saat ini sudah dalam proses terakreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah (BAN-PDM) sejumlah 20 Dhammasekha. Untuk Mula Dhammasekha masih dalam proses.
Untuk mencetak Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul dan berdaya saing serta mendukung transformasi kelembagaan, tahun ini telah terbit Keputusan Menteri Agama Nomor 452 tentang Ijin Perubahan Bentuk Sekolah Tinggi Agama Buddha Nalanda Menjadi Institut Nalanda.
Terbitnya KMA ini menjadi awal bangkitnya Perguruan Tinggi Keagamaan Buddha (PTKB) di Indonesia untuk terus memacu diri begerak dan berkembang seiring tuntutan zaman, katanya.
Dalam upaya peningkatan penjaminan mutu PTKB melalui akreditasi, baik akreditasi BAN-PT, LAMDIK dan LAMPTKES, telah tercatat sebanyak 37 Prodi pada 12 PTKB.
Terkait program dan skenario ke depan, lanjut Supriyadi, sebagaimana arahan Menteri Agama, akan diwujudkan program presiden terpilih. Kita menyiapkan beberapa hal seperti pendidikan dalam hal peningkatan kualitas dan menyiapkan pendidikan terintegratif, sehingga kami berharap ke depan ada beberapa projek untuk menyiapkan sekolah Keagamaan Buddha, ujarnya.