5 Jenderal TNI Pemilik Brevet Intai Amfibi, Nomor 2 Penumpas Perompak Somalia
JAKARTA, iNews.id - Deretan jenderal TNI pemilik brevet Intai Amfibi Marinir dibahas dalam artikel ini. Para jenderal ini memiliki keahlian khusus yang diakui di lingkungan militer Indonesia.
Batalyon Intai Amfibi (Yontaifib) dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Komandan Korps Komando Angkatan Laut (KKO AL) atau Korps Marinir Nomor 47/KP/KKO/1961 yang ditandatangani pada 13 Maret 1961. Seperti yang tercantum dalam situs resmi Pasukan Marinir (Pasmar) 2, keputusan ini meresmikan pembentukan Yontaifib, yang sebelumnya dikenal sebagai Kompi Intai Para Komando (KIPAM).
"Pembentukan pasukan penyelidik khusus ini tidak tanpa sebab. Awal 1960-an Indonesia masih memperjuangkan penyatuan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dari Sabang sampai Merauke," tulis Gani Kristanto dan Tantahara dalam buku Intai Amfibi Marinir: Senyap Menjaga Indonesia, dikutip Sabtu (12/10/2024).
KIPAM kemudian berubah nama menjadi Yontaifib Marinir pada tahun 2001 melalui Surat Keputusan KSAL Nomor Skep/08/III/2001 tertanggal 12 Maret 2001. Selanjutnya, pada 18 November 2003, Yontaifib diakui sebagai Satuan Pasukan Khusus melalui Surat Keputusan KSAL Nomor Skep/1857/XI/2003.
Para prajurit Yontaifib terpilih dari berbagai unsur tempur Marinir, termasuk Infanteri, Artileri, Kavaleri, Bantuan Tempur, dan Pertahanan Pangkalan. Mereka yang berhasil melewati proses seleksi akan mendapatkan beberapa atribut, termasuk Brevet Intai Amfibi, Brevet Pandu Para, Brevet Free Fall, Brevet Mobile Udara, Brevet Menembak Tepat, Brevet Selam Tempur, dan Brevet Renang Selat.
Berikut adalah daftar jenderal TNI yang memiliki brevet Intai Amfibi Marinir:
1. Letjen TNI (Mar) Nur Alamsyah
Nur Alamsyah adalah lulusan terbaik dari Akademi Angkatan Laut (AAL) angkatan ke-35 tahun 1989. Beliau memiliki pengalaman luas di satuan-satuan khusus Korps Marinir TNI AL dan sering memimpin berbagai satuan tugas baik di dalam maupun luar negeri.
Saat ini, ia menjabat sebagai Komandan Komando Pendidikan dan Latihan Angkatan Laut (Dankodiklatal). Mutasi terbaru Nur Alamsyah tercatat dalam Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/1111/IX/2023 tertanggal 27 September 2023.
2. Letjen TNI (Mar) Purn Suhartono
Suhartono, yang lahir di Batang pada 15 April 1966, adalah lulusan AAL angkatan ke-34 tahun 1988. Jabatan terakhirnya adalah Inspektur Jenderal (Irjen) TNI sebelum ditarik menjadi Perwira Tinggi (Pati) di Markas Besar TNI AL saat pensiun.
Kariernya di TNI AL dimulai sebagai Danton 2 Kompi C Pasmar 2 Kormar. Salah satu prestasi yang paling diingat adalah saat beliau memimpin operasi pembebasan Awak KM Sinar Kudus dari perompak Somalia pada tahun 2011 kala menjabat sebagai Komandan Detasemen Jalamangkara (Denjaka).
3. Mayjen TNI (Mar) Supriyono
Supriyono adalah alumni AAL angkatan ke-38 tahun 1992 yang saat ini menjabat sebagai Tenaga Ahli Pengkaji Bidang Sismennas Lemhannas. Kariernya dimulai sebagai Komandan Yontaifib 2 Marinir pada tahun 2010 dan telah memegang sejumlah posisi penting, termasuk Asisten Intelijen Komandan Pasukan Marinir (Danpasmar) 1 serta Komandan Denjaka.
Ia juga pernah menjabat Wakil Komandan Pangkalan Utama Angkatan Laut (Lantamal) IX sebelum mutasi menjadi Wadan Komando Operasi Khusus (Koopsus) pada tahun 2021.
4. Brigjen TNI (Mar) Widodo
Widodo saat ini menjabat sebagai Staf Khusus KSAL. Sebelumnya, ia merupakan Direktur Latihan Kodiklatal. Sebagai alumni AAL angkatan ke-38 tahun 1992, Widodo memiliki riwayat jabatan yang beragam, termasuk Wadan Brigif-2 Marinir dan Asintel Kaspasmar-1.
Sebelum menjabat sebagai Direktur Latihan Kodiklatal, ia juga pernah menjadi Wadan Koopsus TNI.
5. Brigjen TNI (Mar) Purn Imam Sopingi
Imam Sopingi, alumnus AAL angkatan ke-34 tahun 1988, menjabat sebagai Agen Madya pada Direktorat Maluku dan Papua, Deputi Bidang Intelijen Dalam Negeri Badan Intelijen Negara (BIN) sebelum pensiun.
Dia memiliki riwayat jabatan yang signifikan, termasuk Komandan Batalyon Howitzer (Yonhow 1) Marinir dan Komandan Indonesia Force Protection Company (Indo FP Coy) dalam misi Kontingen Garuda. Selain itu, ia juga pernah menjabat sebagai Asintel Dankormar, Dankolatmar, dan Kabinda Maluku Utara.