Lagi, Israel Serang Markas UNIFIL Lukai 2 Pasukan Penjaga Perdamaian PBB asal Prancis
BEIRUT, iNews.id - Israel seolah menantang PBB. Setelah menyerang markas kontingen pasukan penjaga perdamaian PBB UNIFIL asal Indonesia pada Kamis kemarin, pasukan Zionis kembali menyerang markas lainnya, Jumat (11/10/2024). Serangan itu juga melukai dua pasukan UNIFIL.
Dalam pernyataan UNIFIL mengungkap, dua ledakan terjadi di dekat menara pengawas di Naqoura, Lebanon selatan. Bukan hanya itu, pangkalan utama UNIFIL juga diguncang oleh ledakan untuk kedua kali dalam 48 jam.
UNIFIL menegaskan serangan itu adalah perkembangan serius. Keamanan personel dan properti PBB harus mendapat jaminan.
"Dua pasukan penjaga perdamaian terluka setelah dua ledakan terjadi di dekat menara observasi. Seorang pasukan penjaga perdamaian yang terluka dibawa ke rumah sakit di Tyre, sementara yang lainnya dirawat di Naqoura," bunyi pernyataan UNIFIL, dikutip dari Al Jazeera.
Selain itu, beberapa dinding markas UNIFIL runtuh setelah buldozer militer Israel menabraknya. Tank-tank pasukan Zionis kemudian bergerak di dekat posisi PBB.
Pasukan penjaga perdamaian tetap berada di posisi kemudian memanggil bantuan.
"Setiap serangan yang disengaja terhadap pasukan penjaga perdamaian merupakan pelanggaran berat terhadap hukum humaniter internasional dan resolusi Dewan Keamanan 1701 (2006)," demikian isi pernyataan.
Serangan terbaru Israel ini mengundang kecaman dari komunitas internasional. Prancis bahkan memanggil duta besar Israel di Paris. Markas yang ditembak pasukan Zionis tersebut diketahui milik kontingen Prancis.
"Serangan-serangan ini merupakan pelanggaran serius terhadap hukum internasional dan harus segera dihentikan. Pihak berwenang Israel harus memberikan penjelasan langsung," bunyi pernyataan Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Prancis.