Hashim Sebut Nama Fahri Hamzah saat Paparkan Program 3 Juta Rumah Prabowo, Calon Menteri Perumahan?
JAKARTA, iNews.id - Nama Fahri Hamzah disebut-sebut oleh Ketua Satgas Perumahan Presiden terpilih Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo saat memaparkan Program 3 Juta Rumah dalam acara Executive Dialogue Propertinomic Real Estate Indonesia (REI) di Jakarta, Kamis (10/10/2024). Hashim menyebut bahwa Fahri Hamzah akan mengemban tugas berat terkait penyediaan rumah.
Sinyal yang diberikan Hashim memunculkan dugaan bahwa Fahri Hamzah akan menjadi Menteri Perumahan di kabinet Presiden dan Wakil Presiden terpilih periode 2024-2029. Pasalnya, nama Fahri disebut Hashim saat tengah mengklarifikasi bahwa pemerintahan Prabowo Subianto akan membangun 3 juta rumah per tahun.
"Saya mau jelaskan, setelah kita pelajari, saya luruskan, bukan 3 juta rumah (satu periode) tapi kita mau bikin 3 juta setiap tahun. Itu artinya 15 juta rumah (satu periode). Tugasnya Pak Fahri dan rekannya nanti berat," kata Hashim sembari menunjuk Fahri Hamzah yang juga hadir pada acara tersebut.
Namun demikian, Hashim sendiri enggan memberi bocoran saat dicecar pertanyaan oleh salah satu peserta yang hadir terkait sosok yang nantinya akan menjadi Menteri Perumahan di era pemerintahan Prabowo mendatang.
Dirinya hanya menyampaikan bahwa kriteria yang tepat sebagai pengemban jabatan tersebut bukanlah berasal dari kalangan akademisi yang on chair, melainkan sosok yang sering terjun ke lapangan dan terbuka dengan pelaku-pelaku industri properti.
"Saya sudah tahu namanya (menteri perumahan), tapi saya sudah commit untuk tidak ada bocor sampai tanggal 20 Oktober 2024. Karena kami sudah di tim transisi diwanti-wanti. Nama itu bisa diubah saat lima menit sebelum pengumuman. Ini tergantung wahyu dari langit. Ya segala nama bisa," tuturnya.
Sebelumnya, Hashim menyampaikan bahwa pembangunan perumahan rakyat nantinya dilakukan secara bertahap, di mana dalam satu tahun akan berdiri setidaknya 3 juta rumah rakyat yang terdiri dari 2 juta rumah di wilayah pedesaan dan 1 juta dibangun di wilayah perkotaan.
"Setelah kita pelajari, kita perlu besar besaran. Ternyata setelah kita pelajari bukan 3 juta (satu periode) tapi kita mau bikin 3 juta setiap tahun. Itu artinya 15 juta satu periode. Kalau Pak Prabowo 10 tahun (menjabat), maka 30 juta rumh yang dibangun," katanya.
Hashim menambahkan, target tersebut harus dipasang setinggi mungkin. Bukan tanpa alasan, pasalnya, penyediaan rumah juga sama pentingnya dengan program makan bergizi gratis. Dia bahkan menyebut, dengan rumah yang layak maka bisa mencegah terjadinya stunting.
"Masalah stunting bukan hanya karena gizi buruk, itu juga karena lingkungan. Dan kalau anak kecil ini hidup dalam suasana dan lingkungan yang tidak sehat, minum air kotor, mandi dengan air kotor, maka terjadi stunting. Kalau mau berantas stunting tidak hanya makan bergizi tapi juga rumah yang layak," ujarnya.