9 Negara yang Punya Senjata Nuklir di Dunia, Israel Simpan Seratusan Hulu Ledak
JAKARTA, iNews.id - Negara-negara yang punya senjata nuklir di dunia menarik untuk diketahui. Dunia di ambang perang nuklir setelah beberapa pemiliknya, seperti Rusia dan Korea Utara, berjanji menggunakannya jika kedaulatan atau keamanan nasional mereka terancam.
Saat ini ada sembilan negara yang memiliki senjata nuklir, dua di antaranya Amerika Serikat (AS) dan Rusia. Cadangan hulu ledak nuklir yang dimiliki kedua negara itu masih lebih banyak dibandingkan dengan gabungan tujuh negara lainnya.
Secara total, persediaan senjata nuklir global mendekati 13.000 hulu ledak. Meskipun jumlah itu lebih rendah daripada saat Perang Dingin, yakni sekitar 60.000 di seluruh dunia, hal itu tidak mengubah ancaman mendasar terhadap kemanusiaan yang ditimbulkan dari senjata pemusnah massal ini.
Tak terbayangkan bagaimana jika dunia mengalami perang nuklir. Jika berkaca dari tragedi bom atom Hiroshima dan Nagasaki, Jepang, pada Agustus 1945. Bom atom dijatuhkan menelan korban ratusan ribu jiwa. Jika bom nuklir digunakan di masa sekarang, jumlah korban mungkin akan jauh lebih tinggi lagi.
Hulu ledak pada satu kapal selam bersenjata nuklir milik AS saja memiliki daya rusak tujuh kali dari semua bom yang dijatuhkan selama Perang Dunia II, termasuk dua bom atom yang dijatuhkan di Jepang. AS biasanya memiliki 10 kapal selam yang membawa senjata nuklir.
Selain itu, hampir semua negara nuklir, seperti Amerika Serikat, Rusia, dan China, meningkatkan secara signifikan persenjataan mereka, baik secara ukuran, kemampuan, maupun keduanya.
9 Negara yang Punya Senjata Nuklir, mengutip dari Union Concerned Scientits:
1. Amerika Serikat
AS memiliki sekitar 5.400 hulu ledak nuklir, sebanyak 1.744 di antaranya telah dikerahkan dan siap dikirim. Senjata-senjata tersebut disimpan di kapal selam serta silo rudal di bawah tanah di lima negara bagian.
Sisanya ada yang disimpan di pangkalan-pangkalan udara yang juga menjadi rumah pesawat-pesawat pengebom strategis.
AS juga menyimpan senjata nuklirnya di luar negeri. Sekitar 100 bom dikerahkan di pangkalan udara di lima negara Eropa.
Kemampuan destruktif senjata AS sangat beragam. Senjata paling kuat, B83, memiliki daya hancur lebih dari 80 kali daripada bom yang dijatuhkan di Hiroshima. Sementara senjata terkecil memiliki hasil ledakan hanya 2 persen dari B83.
2. Rusia
Rusia memiliki sekitar 6.000 hulu ledak, sebanyak 1.584 di antaranya telah dikerahkan. Jika senjata nuklir AS dan Rusia digabung, jumlahnya sudah mencakup lebih dari 90 persen dari total secara global.
Meskipun kedua negara telah sepakat untuk memperpanjang satu-satunya perjanjian pengendalian senjata yang tersisa, New START, penerapan perjanjian tersebut saat ini ditangguhkan dan kemungkinan tidak akan dilanjutkan hingga ada resolusi atas perang Rusia di Ukraina.
Rusia juga mencabut ratifikasi Perjanjian Larangan Uji Coba Senjata Komprehensif sebagaimana AS yang belum meratifikasinya. Sejak kedua negera meneken perjanjian tersebut pada 1996, AS belum pernah meratifikasinya.
3. China
Tak diketahui pasti berapa hulu ledak nuklir China. Namun para ilmuwan memperkirakannya sekitar 410 hulu ledak, sementara Departemen Pertahanan AS (Pentagon) mengklaim jumlahnya lebih dari 500 dan terus bertambah.
Disebutkan, lebih dari 100 hulu ledak dipasang pada rudal balistik antar-benua (ICBM) yang bisa menjangkau AS.
China telah mengembangkan senjata nuklir sejak Perang Dingin dengan cara yang relatif masih sederhana. Namun, tiga pilar kekuatan nuklir, triad nuklir, sedang dalam proses pengembangan dan perluasan. China membangun tiga silo ICBM di tiga lokasi wilayah barat laut negara itu.
Tidak seperti Rusia dan AS, Tiongkok tidak menempatkan rudalnya dalam kondisi siaga. Sebagian besar hulu ledak tidak terpasang pada rudal mereka selama masa damai.
Ini sesuai dengan doktrin nuklir China yang dipegang sejak lama, yaitu tidak menggunakan senjata nuklir lebih dulu.
4. Inggris
Inggris diperkirakan memiliki 120 hulu ledak nuklir yang siap pakai. Senjata itu dipasang pada kapal selam atau dapat disimpan di tempat tertentu dan bisa dipasang dengan cepat.
Diketahui Inggris telah mengerahkan 40 senjata nuklir setiap saat. Semua hulu ledak itu berbasis di laut dan digendong menggunakan rudal Trident yang diluncurkan dari kapal selam.
Inggris mengubah janji sebelumnya yang tidak akan melebihi batas maksimal 180 hulu ledak. Negara itu mengubah batas baru menjadi 260 hulu ledak nuklir atau naik 40 persen lebih.
5. Prancis
Prancis memiliki sekitar 290 hulu ledak nuklir yang telah dikerahkan. Sebagian besar senjata ini berbasis kapal selam dan sisanya dipasang pada rudal jelajah yang diluncurkan dari udara.
Doktrin nuklir Prancis menggunakan senjata itu sebagai strategi pertahanan diri, namun tidak menutup kemungkinan menjadi yang pertama menggunakan senjata tersebut pada kondisi ekstrem untuk membela diri.
6. Korea Utara
Negara yang punya senjata nuklir berikutnya adalah Korea Utara yang diperkirakan memiliki 45 hingga 55 hulu ledak. Korut mungkin sedang menambah stoknya sebanyak 20 hingga 30 hulu ledak. Negara ini juga terus mengembangkan kemampuan rudal jarak jauhnya, meski kemampuannya belum jelas.
7. India
India memiliki sekitar 160 hulu ledak nuklir dan terus memproduksinya. Awalnya India membangun kemampuan nuklirnya terkait konflik dengan Pakistan yang telah berlangsung lama. Namun kini India juga khawatir dengan tetangganya, China.
Kondisi itu semakin memperumit situasi di kawasan. Setiap langkah yang diambil India untuk memodernisasi senjata nuklir sebagai respons terhadap China, pasti akan direspons oleh Pakistan yang juga akan meningkatkan persenjatannya.
8. Pakistan
Para analis yakin Pakistan terus menambah hulu ledak nuklirnya menjadi 170 dalam beberapa tahun terakhir dan masih terus memproduksi.
Ukuran dan susunan persenjataannya di masa mendatang kemungkinan besar sangat bergantung pada apa yang dilakukan India.
9. Israel
Negara terakhir yang punya senjata nuklir adalah Israel. Negara Yahudi itu hingga saat ini tidak mengakui punya senjata nuklir. Meski demikian, para pakar meyakini Israel memiliki sekitar seratusan hulu ledak.
Kepemilikan nuklir Israel sempat mencuat setelah seorang menteri radikal sayap kanan menyerukan kepada pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu agar niliternya menggunakan senjata nuklir untuk menyerang Jalur Gaza. Rencana itu ditentang Netanyahu dan mendapat kecaman luas dari masyarakat internasional.