ASN Bekasi Protes Tetangga Ibadah Minta Nama Baik Dipulihkan: Saya Bukan Intoleran

ASN Bekasi Protes Tetangga Ibadah Minta Nama Baik Dipulihkan: Saya Bukan Intoleran

Terkini | inews | Jum'at, 27 September 2024 - 09:23
share

BEKASI, iNews.id - Aparatur sipil negara (ASN) Kota Bekasi, Masriwati yang sempat viral lantaran memprotes tetangganya beibadah meminta nama baiknya dipulihkan. Dia berharap peristiwa ini tak terjadi kembali di masa yang akan datang.

“Semoga kejadian ini tidak terulang kembali dan saya sendiri juga yang selama ini sepertinya saya dipersalahkan, framingnya juga bisa dipulihkan nama baik,” kata Masriwati saat menjalankan mediasi pada Kamis (26/9/2024).

Kabid Pemasaran Pariwisata Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bekasi tersebut berharap Pendeta Maria bisa mengontrol anggota rumah ibadahnya. Hal ini agar tidak muncul tudingan dirinya intoleran. 

Apalagi, Masriwati mengklaim sudah hidup rukun bersama-sama dengan tetangganya.

“Saya juga inginnya dari pihak Ibu Maria bisa mengontrol anggotanya atau siapa pun bahwa selama ini saya bukan intoleran, bahwa selama ini kita sudah hidup rukun bersama-sama,” kata dia.

Dalam kesempatan yang sama, Pendeta Maria juga menyampaikan permohonan maaf. Dia meyakinkan bahwa Bekasi merupakan kota yang toleran.

“Pada kesempatan ini saya memohon maaf atas peristiwa yang sudah terjadi, yang mem-booming dan pada kesempatan ini juga saya mau menyampaikan kepada semua yang terjangkau dengan media, bahwa Kota Bekasi bukanlah kota intoleran,” kata Maria.

Sebelumnya, Masriwati telah menyampaikan permintaan maaf atas peristiwa viral tersebut. Permintaan maaf itu disampaikan usai melakukan pertemuan dengan pihak pendeta.

Sementara itu, Penjabat (Pj) Wali Kota Bekasi Raden Gani Muhammad menyatakan insiden Masriwati memprotes tetangganya beribadah hanya miskomunikasi. 

“Sebetulnya tidak ada terkait dengan masalah intoleransi, ini terjadi hanya masalah miskomunikasi,” kata Gani, Rabu (25/9/2024).

Dia memastikan Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi turun tangan mengatasi kegaduhan tersebut. Menurutnya, kedua pihak sudah bertemu dan sepaham terkait miskomunikasi itu.

Dia menyatakan pertemuan itu menyepakati peribadatan yang sebelumnya dilakukan di lingkungan rumah akan diselenggarakan di Gereja Kristen Oikoumene Indonesia (GKOI). Keputusan ini mempertimbangkan kenyamanan beribadah umat Nasrani.

“Pemerintah Kota bekasi secepatnya juga akan memfasilitasi perpindahan tempat tadi ya ke GKOI,” tuturnya.

Adapun dalam video yang viral, Masriwati tampak sedang marah-marah kepada sekelompok orang. Perempuan tersebut merasa terganggu dengan praktik ibadah itu. 

Menurutnya, di wilayah itu tidak ada izin ibadah tersebut.

"Bukan tempatnya, tempat ibadah itu harus ada izin," kata Masriwati tersebut kepada tetangganya.

Kata-kata Masriwati lalu disanggah tetangganya. Mereka mempertanyakan kenapa beribadah harus meminta izin.

"Berdoa minta izin, waduh," kata salah satu jemaat.

Topik Menarik