Pertamina Group Produksi Bahan Baku Plastik Ramah Lingkungan 

Pertamina Group Produksi Bahan Baku Plastik Ramah Lingkungan 

Ekonomi | inews | Kamis, 26 September 2024 - 20:44
share

JAKARTA, iNews.id - PT Pertamina (Persero) melalui PT Polytama Propindo (Polytama), anak usaha PT Tuban Petrochemical Industries (TubanPetro) memproduksi petrokimia berupa bahan baku plastik ramah lingkungan. Produk ini diklaim sebagai yang pertama di Asia Tenggara (ASEAN). 

Direktur Commercial & Support Polytama, Dwinanto Kurniawan menuturkan, produk ini diolah dari bahan baku plastik jenis polipropelina, dimana mudah di daur ulang (iam recyclable) dengan metode pirolisis tanpa menghasilkan zat kimia berbahaya.

Ekosistem hilir energi ini berbahan dasar propylene dalam fase gas, yang dihasilkan dari proses pengolahan (distilasi) minyak bumi, sehingga menghasilkan produk petrokimia berupa bijih plastik sebagai bahan baku plastik yang ramah lingkungan.

Propylene dalam fase gas dihasilkan dari Kilang Balongan, Kilang Cilacap, Kilang Balikpapan yang merupakan unit operasi dikelola oleh PT Kilang Pertamina Internasional, Sub Holding Refining & Petrochemical Pertamina.

“Bahan baku plastik jenis polipropelina yang diproduksi Polytama dengan merk dagang Masplene memiliki dua bentuk, yakni pellet maupun granule. Inovasi produk granule ini merupakan inovasi Polytama dan satu-satunya di Indonesia bahkan di Asia Tenggara,” ucap Dwinanto, Kamis (26/9/2024). 

Dia menambahkan, beberapa sektor industri nasional membuat produk olahan dari bijih plastik jenis polipropelina, masyarakat dapat membedakan plastik ramah lingkungan dengan mudah, yakni bertanda simbol segitiga dengan kode plastik 5.

Di lihat mulai sisi kemasan makanan dan minuman, karung plastik, peralatan rumah tangga dari plastik, tas belanja spunbond, plastik film Laundry, karpet, masker, APD, hingga part otomotif dan elektronik.

Polytama menghasilkan bijih plastik jenis polipropelina sebanyak 300.000 ton per tahun, 23.000-24.000 metrik ton (MT) perbulan atau 780-800 MT per harinya.

Produk Polytama juga telah memperoleh kualifikasi tanda sah capaian Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dengan nilai 81,83 persen.

Menurutnya, untuk mendukung kemandirian sektor petrokimia, Polytama akan meningkatkan kapasitas perusahaan hingga dua kali lipat pada 2027 atau menjadi 600.000 ton per tahun dari yang sebelumnya 300.000 ton per tahun melalui proyek Polypropylene plant Balongan.

“Rencana di 2027 akan menjadi 600.000 metrik ton. Itu artinya nanti 2027, Polytama akan menjadi produsen polipropilena terbesar di Indonesia," ucap Dwinanto.

Topik Menarik