Sosok Ibrahim Aqil Komandan Senior Hizbullah yang Dibunuh Israel, Kepalanya Dihargai Rp106 Miliar

Sosok Ibrahim Aqil Komandan Senior Hizbullah yang Dibunuh Israel, Kepalanya Dihargai Rp106 Miliar

Terkini | inews | Sabtu, 21 September 2024 - 08:27
share

BEIRUT, iNews.id - Sosok Ibrahim Aqil, komandan senior kelompok Hizbullah Lebanon yang tewas dalam serangan Israel pada Jumat (20/9/2024), menarik diketahui. Aqil tewas bersama beberapa petinggi Hizbullah lainnya dalam serangan militer Zionis di pinggiran Ibu Kota Beirut.

Hizbullah telah mengonfirmasi kematian Aqil beberapa jam setelah militer Israel mengumumkan kabar serupa dalam operasi serangan udara di Dahiyeh. Serangan itu menewaskan sedikitnya 14 orang dan melukai 66 lainnya.

Laporan media mengungkap, Aqil sedang menggelar pertemuan dengan perwakilan kelompok perjuangan Palestina saat serangan Israel membombardir dua bangunan di Dahiyeh.

Sosok Ibrahim Aqil

Aqil merupakan pemimpin senior di pasukan elite Hibullah, Radwan. Departemen Luar Negeri (Deplu) Amerika Serikat (AS) menggelar sayembara 7 juta dolar AS atau sekitar Rp106 miliar (kurs saat ini) untuk kepala Aqil. Sayembara itu digelar terkait beberapa serangan yang dilakukan Hizbullah dan proksinya terhadap pangkalan militer AS.

Dia merupakan orang terpenting kedua di komando angkatan bersenjata Hizbullah. Israel beranggapan, membunuhnya akan menjadi pukulan besar lainnya bagi kelompok itu.

Dua bulan lalu, Israel membunuh komandan tertinggi Hizbullah yang juga orang dekat pemimpin Hassan Nasrallah, Fuad Shukr.

Aqil bergabung dengan Hizbullah pada 1980-an. 

Militer Zionis menyebut, Aqil diberi tanggung jawab melakukan serangan di luar Lebanon.

Seperti kebanyakan pejabat militer senior Hizbullah, Aqil merupakan sosok yang samar, tidak muncul di publik, apalagi membuat pernyataan.

Menurut pejabat AS, pria yang juga memiliki nama lain Tahsin itu, bertugas di badan militer tertinggi Hizbullah. Dia diburu AS terkait perannya dalam pengeboman Kedutaan Besar AS di Beirut pada 1983.

Serangan itu menewaskan 63 orang. Selain itu dia juga dituduh terlibat dalam pengeboman barak Korps Marinir AS yang menewaskan 241 personel. Jihad Islam, bagian dari Hizbullah, bertanggung jawab atas serangan itu di mana Aqil merupakan anggota seniornya.

Sementara itu pasukan elite Radwan yang dipimpinnya berada di garis depan pertempuran lintas batas Hizbullah dengan Israel sejak perang 7 Oktober.

Surat kabar Israel Haaretz melaporkan, Aqil terluka akibat ledakan bom pager pada Selasa, namun keluar dari rumah sakit pada Jumat kemarin, sebelum pasukan Israel membunuhnya.

Topik Menarik