Harga Emas Dunia Diramal Tembus 2.600 Dolar AS gegara Hal Ini

Harga Emas Dunia Diramal Tembus 2.600 Dolar AS gegara Hal Ini

Berita Utama | inews | Selasa, 17 September 2024 - 05:40
share

JAKARTA, iNews.id - Harga emas dunia diramal akan  tembus 2.600 dolar AS per troy ons. Jika dikonversi ke mata uang rupiah, maka harga emas setara dengan Rp1,28 juta per gram.

Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan kenaikan harga emas dunia itu dipicu setidaknya oleh 4 faktor. Pertama spekulasi penurunan suku bunga bank sentral Amerika Serikat atau The Fed, kedua momentum pilpres AS, ketiga perlambatan ekonomi, dan keempat kekhawatiran pecahnya perang dunia ke-3.

"Ada indikasi harga emas dunia dalam 2 hari mendekati level 2.600, ini level yang cukup fantastis," kata dia dalam keterangan resmi dikutip Selasa (17/9/2024).

Lebih lanjut, Ibrahim menjelaskan spekulasi penurunan suku bunga The Fed membawa sentimen terhadap pergerakan harga emas dunia. Sebab penurunan suku bunga ini akan membuat dolar  AS sedikit melemah dan membuat investor mengalihkan instrumen investasinya ke emas.

"Pascadata pengangguran AS yang dirilis, ada indikasi bahwa bank sentral kemungkinan menurunkan suku bunga hingga 50 bps," tuturnya.

Selain itu momentum Pilpres di AS juga menjadi sentimen terhadap pergerakan harga emas dunia. Menurutnya dengan kembali dicalonkannya Donald Trump sebagai Presiden AS, akan sangat berpengaruh terhadap pasar ketika Trump kembali terpilih menjadi pemimpin AS.

"Sering terjadi percobaan pembunuhan Trump, karena ada kemungkinan besar pilpres dimenangkan oleh Donald Trump, kita tahu dia anti Yahudi, sehingga pada saat menang, mungkin yang pertama diselesaikan konflik di Timur Tengah," kata Ibrahim.

klik halaman selanjutnya untuk membaca>>>

"Kemudian Rusia-Ukraina, kemudian perang dagang antara perang dagang AS- Tiongkok, ketiga negara yang meninggalkan dollar akan mendapatkan denda 100 persen, sehingga kemungkinan investor kembali mengoleksi emas," tambahnya.

Ibrahim memaparkan kondisi perlambatan ekonomi di China pasca persoalan gagal bayar obligasi properti juga menyeret dampak pada pelemahan ekonomi. Hal tersebut menurutnya dapat dilihat dari neraca perdagangan China yang sebelumya dirilis.

Neraca perdagangan Tiongkok sendiri dilaporkan sebesar 84,6 juta dolar AS pada bulan Juli 2024. Angka ini turun jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya, yaitu 98,9 juta dolar AS.

"Neraca perdagangan yang dirilis kemarin juga cukup jelek sekali, karena impor dan ekspor berkurang, ini menandadai ekonomi China sedang kontraksi," tutur dia.

Sentimen lain yang juga diperkirakan bakal mengerek harga emas dunia adalah kekhawatiran akan pecahnya perang dunia ke-3. Hal tersebut membuat banyak negara mulai banyak mengoleksi emas.

"China, Taiwan, Rusia, Timur Tengah, saat ini mereka melakukan pembelian besar besaran emas, karena kalau terjadi perang dunia mereka sudah punya cadangan," pungkasnya.

Topik Menarik