Pakai Teknologi Lidar, Selain Misi Militer Drone Kini Digunakan Eksplorasi Tambang

Pakai Teknologi Lidar, Selain Misi Militer Drone Kini Digunakan Eksplorasi Tambang

Terkini | inews | Minggu, 15 September 2024 - 08:36
share

JAKARTA, iNews.id - Teknologi pesawat tanpa awak alias drone atau Unmanned Aerial Vehicles (UAV) semakin berkembang. Alat ini dibuat untuk membantu berbagai aktivitas yang dikendalikan dari jarak jauh melalui remote control.

Drone dilengkapi fitur kamera yang dapat menangkap gambar dari atas. Kini, banyak orang menggunakannya sebagai hobi, baik untuk pengambilan foto, video maupun olahrga aerosport

Namun, seiring perkembangan teknologi drone banyak digunakan di berbagai bidang. Di dunia militer drone bisa jadi senjata atau pesawat mata-mata. Sementara di dunia logistik drone digunakan sebagai alat pengantar barang.

Tak hanya itu, drone juga dapat membantu dalam mitigas bencana dan memberikan bantuan di wilayah yang sulit dijangkau manusia. Terbaru, drone bisa digunakan untuk mencari sumber mineral dan energi di lokasi tambang.

Ini diungkapkan Ketua Umum Asosiasi Sistem dan Teknologi Tanpa Awak (ASTTA), Dian Rusdiana Hakim dalam Drone Talkshow - Enhancing Mining Efficiency and Mining with Drone Technology pada pameran Indonesia Energy & Engineering (IEE) Series 2024 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Sabtu (14/9/2024).

"Drone mulai sangat populer untuk digunakan pada tahap eksplorasi, khususnya di wilayah-wilayah dengan topografi yang sulit untuk mempercepat proses survei. Drone juga telah menjadi peralatan standar bagi surveyor di pertambangan," ujarnya.

CMO Terra Drone Indonesia, Gilang Wirata Pratama Hadi menerangkan, pemanfaatan drone di area pertambangan yang paling umum dilakukan di operasi tambang salah satunya menghitung volume atau pengukuran kontur. Metode pengambilan data menggunakan fotogrametri atau teknologi lidar. 

"Pemanfaatan drone juga bertujuan untuk mengkalkulasi seberapa banyak kandungan atau sumber daya yang ada di area tersebut, perencanaan eksplorasi suatu area hingga rencana pembangunan infrastruktur untuk menunjang kegiatan operasi pertambangan," katanya.

Dia menerangkan kelebihan dalam menggunakan drone adalah hasil gambar atau video dapat menjangkau area sangat luas dalam sekali terbang. Dalam sehari drone dapat melakukan beberapa kali penerbangan.

Menurutnya, teknologi drone tidak hanya dapat membawa kamera, namun berbagai sensor. Salah satunya sensor Magnetic. Fungsinya untuk mencari anomali di area tertentu sehingga memudahkan tim mengidentifikasi atau menganalisa area tersebut.

"Contohnya potensi kandungan mineral atau logam yang ada di bawah tanah. Kelebihan yang didapatkan perusahaan tambang dapat meningkatkan produktivitas dari data- data yang diambil drone dibandingkan dengan survey manual melalui darat," ujar Gilang.

Wakil Ketua II Federasi Aerosport Indonesia (FASI) Sunanto Ajidarmo mengatakan, untuk mengoperasikan drone ada sertifikasi yang dikeluarkan FASI. Organisasi berada di bawah naungan Dispotdirga atau Dinas Potensi Kedirgantaraan TNI AU ini memiliki dua kategori sertifikasi, yaitu Basic Remote Pilot (BRP) yang ditujukan bagi pilot drone pemula dan Remote Pilot License (RPL) untuk pilot tingkat lanjutan.

"Drone menjadi salah satu cabang olahraga aeorosport. Selain disukai para pehobi, drone juga banyak digunakan untuk berbagai akitivitas profesional mulai dari militer maupun pertambangan, bahkan membantu dalam kebencanaan," katanya.

Topik Menarik