Siswa SMA Kebangsaan Lampung Selatan Diduga Jadi Korban Perundungan Senior

Siswa SMA Kebangsaan Lampung Selatan Diduga Jadi Korban Perundungan Senior

Terkini | inews | Sabtu, 14 September 2024 - 13:39
share

JAKARTA, iNews.id - Perundungan berkedok senioritas diduga terjadi di lingkungan SMA Kebangsaan Lampung Selatan. Salah satu siswanya dikabarkan menjadi korban bullying berujung pemukulan oleh kakak kelas.

Informasi diperoleh iNews, korban siswa berinisial BAW dipukuli lima senior. Penganiayaan ini dilakukan di malam hari dengan menculik adik kelas dari asrama kemudian dibawa ke toilet dengan lampu yang dimatikan dan dipukuli beramai-ramai, Senin (9/9/2024).

Kepala SMA Kebangsaaan Wempy Prastomo Bhakti tak menampik adanya kejadian tersebut. Namun dia meluruskan peristiwa ini terjadi di kantin dengan melibatkan empat siswa senior.

"Peristiwa yang terjadi sebenarnya kesalahpahaman, niat awalnya menegur," ujar Kepsek saat dikonfirmasi Sabtu (14/9/2024).

Menurutnya pihak sekolah sudah menangani kasus dengan memanggil para orang tua siswa untuk penanganan awal dan mediasi. Selain itu juga membantu memeriksa luka yang dialami korban.

"Korban tidak luka berat hanya lebam dan kami membuka ruang mediasi," katanya.

Ditanya soal adanya 15 siswa mengundurkan diri sepanjang tahun ini karena dugaan intimidasi hingga perundungan dari senior, Kepsek Wempy membantahnya.

Dia mengaku ada siswa yang mengundurkan diri namun jumlahnya tidak sebesar angka tersebut. Alasan juga berbeda bukan karena perundungan.

"Ada banyak faktor alasan siswa mengundurkan diri karena tidak sanggup dengan sekolah berasrama dan disiplin ketat," ucapnya.

SMA Kebangsaaan diketahui mengadopsi sistem berasarama (Boarding School) mulai dari siswa hingga seluruh civitas akademika. Seluruh siswanya merupakan putra-putri terbaik dari setiap kabupaten yang berada di Lampung melalui tes penjaringan ketat dan berbasis prestasi.

Sementara terkait kejadian dua siswa lain berinisial AS dan DH yang menjadi korban perundungan, kepsek menyebut persoalan tersebut sudah clear setelah mediasi dengan orang tua masing-masing siswa. Termasuk juga kejadian yang menimpa siswa AS dan DH dengan terduga pelaku diduga ketua OSIS.

Topik Menarik