Kisah Inspiratif Abeh, Sopir Travel yang Banting Setir Jadi Pembudi Daya Anggur
BANDUNG, iNews.id Kisah inspiratif datang dari sopir travel asal Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Pria bernama Himawan Lestoro (48) akrab disapa Abeh ini banting setir jadi pembudi daya anggur kualitas impor.
Abeh pun kini mengubah halaman kosong rumahnya di Kampung Pasir Calung, Desa Panyirapan, Kecamatan Soreang, menjadi Soreang Grape Garden.
Di lahan luas 9x9 meter itu, Abeh menanam anggur impor berbagai jenis hanya dari belajar otodidak melalui tutorial YouTube dan media sosial.
"Saya belajar secara otodidak. Emang saya gak ada latar pendidikan pertanian, cuman saya liat dari internet, seperti video tutorial di YouTube, untuk belajar cara menanam anggur," ungkap Abeh saat ditemui, Minggu (8/9).
Abeh menjelaskan, semua proses tersebut tidak lah mudah, Meskipun awalnya banyak mengalami kegagalan, namun dengan semangat yang tidak padam akhirnya Soreang Garden pun berhasil ada.
Meskipun hanya menggunakan media sampah dan pupuk organik yang ada di sekitarnya, Abeh berhasil mengatasi berbagai rintangan dalam budidaya anggur, termasuk mengelola varietas anggur impor yang dikenal sulit tumbuh di iklim Indonesia.
"Salah satu tantangan terbesar sebenernya gimana dapat teknik yang tepat untuk menyambung bibit anggur. Saya banyak bereksperimen dengan berbagai metode hingga akhirnya menemukan yang berhasil," katanya.
Abeh juga menjelaskan bahwa meskipun beberapa varietas anggur impor seperti Ninel, Trafigura, dan Ghost Fee telah menunjukkan hasil yang memuaskan, ia juga tidak melupakan pentingnya mengembangkan anggur lokal.
"Kami engga fokus pada varietas impor saja, tapi juga anggur lokal kita kembangkan untuk diversifikasi dan ketahanan produk," ungkapnya.
Kini, dalam waktu kurang dari sebelas bulan, Abeh telah dapat memanen anggur dan menawarkan bibit anggur berkualitas, meskipun buah-buahan ini belum dijual secara langsung ke publik.
"Kalau dijual kita belum sih, cuman jadi lebih berfungsi sebagai tempat wisata edukasi. Kami membuka kebun ini untuk pengunjung yang ingin belajar tentang budidaya anggur dan mencoba buahnya," katanya.
Meski begitu, jika ada pengunjung yang ingit bibit anggur, Abeh pun menawarkan dengan harga yang bervariasi, mulai dari Rp50.000 untuk ukuran kecil hingga Rp2 juta untuk bibit yang lebih besar.
Tak hanya itu, Abeh menawarkan opsi bagi pembeli untuk tidak hanya membeli bibit, tetapi juga mendapatkan bimbingan dalam menanam hingga bibit tersebut menghasilkan buah.
"Jadi saya juga sediakan layanan kalau mau menanam bibit nanti saya ikut tanam sampai berbuah, kalau tidak berbuah gak usah bayar," ujar Abeh.
Ke depan, Abeh memiliki visi besar untuk Soreang Grape Garden. Ia berharap kebun anggurnya dapat berkembang menjadi pusat edukasi dan pengembangan budidaya anggur di daerahnya.
"Saya ingin jadikan Soreang Grape Garden ini contoh sukses yang dapat diikuti oleh komunitas lain. Saya juga pengen membangun divisi penjualan khusus dan memberikan pelatihan kepada petani lokal tentang cara budidaya anggur," tutup Abeh.