Perbedaan Mani dan Madzi, Lengkap dengan Cara Membersihkannya

Perbedaan Mani dan Madzi, Lengkap dengan Cara Membersihkannya

Gaya Hidup | inews | Minggu, 12 Mei 2024 - 10:10
share

JAKARTA, iNews.id - Perbedaan mani dan madzi perlu diketahui umat Muslim. Jika ditelaah lebih lanjut, baik mani maupun madzi adalah cairan yang secara biologis lumrah keluar dari kemaluan, baik laki-laki maupun perempuan.

Namun, keduanya memiliki hukum dan tata cara penyucian yang berbeda. Mempelajari perihal air mani dan madzi sangat dianjurkan karena berkaitan dengan tata cara bersuci dan menjalankan ibadah dengan benar.

Perbedaan Mani dan Madzi

1. Mani

Mani merupakan cairan yang keluar karena syahwat, baik secara sengaja atau tidak sengaja, seperti bersetubuh, masturbasi, onani, hingga mimpi basah. Cairan ini akan berwarna putih dan lebih kental pada pria dan berwarna kekuningan dan lebih encer pada wanita.

Aromanya sangat khas dan keluar dengan pancaran atau melalui muncratan. Tak hanya saat sadar, cairan tersebut juga dapat keluar dalam keadaan tidak sadar seperti ketika tidur.

Hukum cairan ini tidak najis. Namun, seseorang yang mengeluarkanya dihukumi terkena hadats besar, sehingga diwajibkan mandi.

Jika tidak mandi, maka ia tidak bisa melaksanakan ibadah-ibadah, seperti salat, memegang dan membaca Al-Qur'an, hingga itikaf. Sedangkan cara membersihkan mani pada pakaian cukup mencucinya sampai bersih ketika masih basah.

Pencucian dilakukan dengan air yang mengalir. Sedangkan jika cairan sudah mengering, maka nodanya cukup dikerok saja.

2. Madzi

Madzi merupakan cairan berwarna putih bening dengan tekstur lengket yang keluar dari kemaluan ketika dalam kondisi syahwat. Meskipun demikian, ada beberapa hal yang membedakan cairan ini dengan mani, yakni tidak muncrat dan tidak menyebabkan lemas setelahnya.

Biasanya, keluarnya air madzi tidak begitu terasa. Mengeluarkan air madzi tak hanya dialami oleh laki-laki, tetapi juga perempuan.

Berbeda dengan air mani, air madzi dihukumi najis ringan. Maka dari itu, pakaian dan badan yang terkena air madzi harus dibersihkan.

Kendati demikian, seseorang yang telah mengeluarkan air madzi tidak diwajibkan mandi besar, seperti setelah mengeluarkan air mani. Ia hanya dianjurkan untuk berwudhu.

Bagaimana Rasanya Keluar Madzi?

Sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya, keluarnya air madzi tidak terasa. Cairan itu tiba-tiba menetes dari kemaluan dan tidak muncrat.

Seseorang yang telah mengeluarkannya juga tidak merasa lemas. Ketika dilihat, cairan ini berwarna putih bening.

Meskipun demikian, ada beberapa hal yang membedakan cairan ini dengan mani, yakni tidak muncrat dan tidak menyebabkan lemas setelahnya.

Apakah Sah Sholat Jika Keluar Madzi?

Saat hendak menunaikan sholat, tiba-tiba keluar air madzi, maka hendaknya orang itu membersihkan pakaiannya atau celana dalamnya dengan memercikkan air ke bagian yang terkena madzi tersebut. Namun untuk lebih berjaga-jaga, sebaiknya ganti pakaian dengan yang baru saat akan sholat.

Sementara jika air madzi mengenai anggota tubuh, cukup bersihkan dengan air. Kemudian, orang itu bisa mengambil wudhu.

Itulah perbedaan mani dan madzi. Semoga kita sudah memahami ketidaksamaan kedua cairan tersebut.

Topik Menarik