5 Fakta Kasus Dugaan Kekerasan Tewaskan Mahasiswa STIP, Nomor 3 Ungkap Luka Korban
JAKARTA, iNews.id - Seorang mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP), Jakarta Utara, meninggal dunia di lingkungan kampus. Ditemukan luka-luka di badan korban.
Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Gidion Arif Setyawan menyebut peristiwa itu terjadi Jumat (3/5/2024) pagi.
"(Kronologi) nanti nunggu hasil penyelidikan kalau kronologi yang lengkap detilnya," katanya.
Kasus ini masih dalam tahap penyelidikan. Pihak kepolisian masih mendalami motif dan kronologi lengkap kejadian, serta mencari bukti-bukti yang kuat untuk menjerat para pelaku.
Berikut ini lima fakta kematian mahasiswa STIP seperti dirangkum iNews.id:
1. Mahasiswa STIP Ditemukan Tewas
Seorang mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) di Jakarta Utara ditemukan tewas di lingkungan kampus. Diduga korban tewas akibat dianiaya oleh seniornya.
"Dugaan ada kekerasan dari kakak tingkatnya iya. Ada tanda kekerasan (di tubuh korban)," kata Gidion.
2. Polisi Selidiki Kematian Mahasiswa STIP
Polisi saat ini sedang menyelidiki kasus kematian mahasiswa STIP tersebut. Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Gidion Arif Setyawan, mengatakan bahwa polisi telah memeriksa rekan dan senior korban, untuk mendalami kasus ini.
"Sementara sudah ada dimintai keterangan," ujar Gidion.
3. Ada Luka di Ulu Hati Korban
Hasil pemeriksaan awal menunjukkan bahwa terdapat luka bekas kekerasan di area ulu hati korban.
"Ada luka bekas kekerasan, ada di bagian sekitar ulu hati. Bukan benda tumpul tapi luka tumpul," jelas Gidion.
4. Terduga Pelaku Penganiayaan Ditangkap
Polisi telah menangkap terduga pelaku penganiayaan yang mengakibatkan tewasnya mahasiswa STIP tersebut.
"Sudah (senior diamankan)," kata Gidion.
Kendati demikian, Gidion belum menyebut berapa dan siapa saja sosok senior yang ditangkap itu.
5. 10 Orang Sudah Diperiksa
Polisi telah memeriksa 10 orang terkait kasus ini, namun belum menyebutkan secara pasti berapa dan siapa saja senior yang ditangkap.
"Sementara sekarang masih dilaksanakan pemeriksaan," ujar Gidion.