Mengenal Joget Bumbung Khas Bali yang Viral Dibuat Jadi Tarian Erotis
JAKARTA, iNews.id - Belum lama ini viral di media sosial video yang menampilkan seorang perempuan menari joget bumbung khas Bali. Namun sayangnya, tarian itu diperagakan dengan gaya erotis.
Dalam video yang viral itu, sang penari joget memperlihatkan bagian pahanya sambil terus menari, bahkan ada yang sampai sambil memegang alat viral pria.
Padahal, Dinas Kebudayaan (Disbud) Bali sudah pernah menegaskan dan mengedukasi para seniman untuk tidak mementaskan tarian Bumbung secara erotis. Lantas, bagaimana sebenarnya asal-usul Joget Bumbung khas Bali? Berikut ulasannya.
Joged Bumbung merupakan salah satu tarian tradisional dan pergaulan di Bali. Biasanya tari ini dipentaskan dalam acara sosial kemasyarakatan di Bali, seperti acara pernikahan, pada musim sehabis panen, dan hari-hari raya.
Tari Joged ini menjadi tari pergaulan masyarakat Bali yang kemudian menjadi tradisi. Joged Bumbung juga masuk sebagai salah satu dari sembilan Tari Bali yang menjadi warisan budaya tak benda dunia.
Termasuk Eks Menkominfo Budi Arie, Polisi Sudah Periksa 26 Saksi di Korupsi Judi Online Komdigi
Tarian ini diperkirakan berasal dari daerah Buleleng dan sudah ada sejak 1940-an. Tarian ini awalnya adalah tarian pergaulan yang diciptakan oleh para petani untuk menghibur kala istirahat setelah bekerja di lumbung.
Tarian ini pun banyak diminati oleh masyarakat dan menjadi kelompok-kelompok seni. Joged Bumbung merupakan tarian bersifat partisipatif, dengan mengajak penonton menari bersama.
Ditarikan oleh penari perempuan, yang kemudian mencari pasangan pria dari para penonton untuk diajak menari bersama. Tarian joged bumbung ini memiliki pola gerak yang lincah dan dinamis serta dibawakan dengan penuh improvisasi dari penari.
Joged bumbung juga menginspirasi keluarnya jenis tarian baru yang dikenal sebagai Tari Agirang. Tari Joged Bumbung mengandung nilai-nilai moral dan mengangkat tema sosial.
Tujuan diciptakannya karya tari Agirang agar mengubah persepsi masyarakat Bali terhadap tari Joged Bumbung yang telah berkembang lebih erotis. Joged Bumbung diharapkan tetap memiliki nilai-nilai budaya tinggi yang berfungsi sebagai hiburan bagi masyarakat lokal maupun wisatawan.