Unsur Intrinsik dalam Hikayat Beserta Pengertian, Ciri-ciri dan Contohnya, Anak Sastra Wajib Tahu

Unsur Intrinsik dalam Hikayat Beserta Pengertian, Ciri-ciri dan Contohnya, Anak Sastra Wajib Tahu

Terkini | inews | Jum'at, 8 Desember 2023 - 15:36
share

JAKARTA, iNews.id - Unsur intrinsik dalam hikayat beserta pengertian, ciri-ciri, dan contohnya penting untuk diketahui sastrawan. Hikayat sendiri merupakan salah satu karya sastra lama yang kerap kita temukan di berbagai media cetak.

Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), hikayat adalah karya sastra lama Melayu berbentuk prosa yang berisi cerita, undang-undang, dan silsilah bersifat rekaan, keagamaan, historis, biografis, atau gabungan sifat-sifat itu, dibaca untuk pelipur lara, pembangkit semangat juang, atau sekadar untuk meramaikan pesta.

Adapun, teks hikayat merupakan salah satu bentuk karya sastra lama yang berbentuk prosa. Kisah yang diceritakan pada karya sastra satu ini bersifat fiktif. Serta mengandung banyak nilai-nilai moral kehidupan.

Ingin mengetahui mengenai hikayat lebih jauh? Berikut iNews.id akan berikan informasi mengenai unsur intrinsik dalam hikayat beserta pengertian, ciri-ciri, dan contohnya dirangkum dari berbagai sumber, Jumat (8/12/2023).

Unsur Intrinsik dalam Hikayat Beserta Pengertian, Ciri-ciri, dan Contohnya

Pengertian Hikayat

Melansir buku Terampil Berwicara, karya Kamdhi, menyebut jika teks hikayat adalah bentuk prosa sastra lama. Teks ini menggambarkan kepahlawan dan keagungan. Biasanya, hikayat berkisah tentang kaum bangsawan, keluarga istana, dan orang-orang ternama.

Pada umumnya, suatu karya hikayat diawali dengan kalimat pembuka yang cukup panjang. Lalu, menceritakan kisah-kisah yang berkaitan dengan romantisme atau tokoh heroik.

Ciri-ciri Teks Hikayat

Mengutip dari buku CCM Cara Cepat Menguasai Bahasa Indonesia SMA dan MA oleh Rianto (2021), menyebutkan ciri-ciri hikayat:

1. Statis, bersifat tetap dan kaku

2. Anonim, pengarang hikayat tidak jelas alias tidak disebutkan namanya

3. Hikayat menggunakan kata arkais, yakni kata-kata yang jarang digunakan di kehidupan sehari-hari, seperti syahdan dan sebermula

4. Menggunakan Bahasa Melayu lama.

5. Istana Sentris, ceritanya berlatarkan istana dan bangsawan

6. Pralogis, ceritanya tidak masuk akal atau bersifat khayalan dan tidak dapat dinalar dengan akal sehat
Unsur Intrinsik Teks Hikayat

Teks intrinsik teks hikayat terdiri dari beberapa unsur, di antaranya:

Latar, menjelaskan mengenai waktu, tempat, dan suasana

Tema, yaitu berisi gagasan yang mendasari dibuatnya suatu cerita hikayat

Tokoh, unsur ini merupakan pemeran pada suatu cerita hikayat

Alur, unsur ini merupakan jalinan atau rentetan peristiwa pada suatu cerita hikayat

Watak atau penokohan, ini adalah penggambaran watak suatu tokoh pada cerita

Sudut pandang, unsur intrinsik ini merupakan teknik yang dipilih oleh penulis. Tujuannya untuk mengemukakan gagasan pada cerita yang ditulisnya

Gaya bahasa, kemampuan penulis dalam menyampaikan atau menyajikan cerita. Di mana ia menggunakan unsur-unsur keindahan dan bahasa lainnya

Amanat, yaitu berupa pesan yang disampaikan oleh penulis pada suatu karya hikayat. Diharapkan pembaca dapat mengambil pelajaran dari hikayat yang ditulisnya.

Contoh Teks Hikayat

Mengutip dari buku Ajar Bahasa Indonesia untuk SMA/MA Tingkat Dasar karangan Rukmana, dkk (2022), berikut contoh teks hikayat:

Judul: Hikayat Hang Tuah

Alkisah, pasangan Hang Mahmud dan Dang Merdu mempunyai seorang anak laki-laki bernama Hang Tuah. Keluarga tersebut tinggal di sebuah desa bernama Sungai Duyung. Di daerah itu, semua orang tahu bahwa Raja Bintan yang memimpin wilayah tersebut terkenal baik dan disegani oleh rakyatnya.

Mahmud pun berkeluh kesah kepada istrinya untuk mengadu nasib ke Bintan, siapa tahu nasibnya akan lebih baik. Setelah berkata tersebut kepada sang istri, malamnya Hang Mahmud bermimpi ada bulan turun dari langit dan bersinar di atas kepala Hang Tuah.

Laki-laki tua tersebut kemudian terbangun menemui anaknya dan mendapati pemuda itu memancarkan bau wangi. Pagi harinya, keluarga tersebut mengadakan acara selamatan.

Hari berikutnya, Hang Tuah membantu sang ayah untuk membelah kayu sebagai persediaan. Di saat yang bersamaan, datanglah para pemberontak yang akan membunuh orang-orang desa.

Banyak orang panik menyelamatkan diri, tapi si pemuda masih tetap sibuk membelah kayu. Dari jauh, sang ibu berteriak panik dan menyuruh Hang Tuah untuk pergi menyelamatkan diri. Namun, sudah terlambat karena para pemberontak sudah berada di depannya.

Para pemberontak kemudian mencoba untuk menusuk Hang Tuah menggunakan keris tapi dia berhasil menghindar. Lalu ketika ada kesempatan, dia mengayunkan kapak tepat ke kepala pemberontak dan akhirnya pemberontak tersebut mati.

Berita Hang Tuah berhasil mengalahkan pemberontak sudah tersebar ke seluruh penjuru negeri. Dia pun kemudian diundang ke istana oleh sang raja. Sebagai bentuk terima kasih, dia sering diundang untuk datang ke istana dan menjadi orang kepercayaan raja.

Hal tersebut tentu saja membuat para Tumenggung dan pegawai-pegawai yang lain menjadi iri. Orang-orang iri tersebut kemudian bekerjasama untuk memfitnah Hang Tuah.

Tumenggung kemudian berkata pada raja bahwa Hang Tuah merencanakan pengkhianatan terhadap kerajaan dan sedang mendekati perempuan di istana bernama Dang Setia.

Setelah mendengar hal tersebut, Raja Bintan menjadi murka lalu menyuruh para pengawal untuk membunuh Hang Tuah. Namun, Allah melindungi pemuda yang tidak bersalah tersebut sehingga para pengawal tidak bisa membunuhnya.

Karena tidak mau menimbulkan masalah lagi, akhirnya Hang Tuah memilih untuk mengasingkan diri ke hutan.

Demikianlah unsur intrinsik dalam hikayat beserta pengertian, ciri-ciri, dan contohnya. Semoga bermanfaat!

Topik Menarik