3 Agen KGB Terbaik Sepanjang Masa, Presiden Rusia Vladimir Putin Tak Masuk
Komite Keamanan Negara Uni Soviet, yang lebih dikenal dengan sebutan KGB (Komitet Gosudarstvennoy Bezopasnosti), merupakan lembaga intelijen yang berperan penting dalam mempertahankan kekuasaan partai komunis di Uni Soviet dan menjaga keamanan negara.
Sepanjang sejarahnya, KGB melahirkan sejumlah agen terbaik sepanjang masa karena keterampilan mereka dalam dunia spionase, sabotase, dan operasi-operasi rahasia lainnya.
Setelah Uni Soviet bubar tahun 1991, negara Rusia lahir sebagai penerusnya. KGB pun di era Rusia berganti nama menjadi FSB (Federal'naya Sluzhba Bezopasnosti Rossii) atau Badan Keamanan Federal Rusia.
Presiden Rusia Vladimir terkenal sebagai mantan agen KGB. Namun, sejumlah sumber referensi menyebutkan Putin bukanlah agen yang terjun langsung ke lapangan.
Sepak terjangnya di KGB saat itu lebih terkait dengan posisi politik dan administratif yang sangat berbeda dibandingkan dengan para agen lapangan yang dikenal dengan spionase aktif.
3 Agen KGB Terbaik Sepanjang Masa
1. Oleg Gordievsky
Oleg Gordievsky adalah salah satu agen terbaik KGB sepanjang masa. Namun, pada akhirnya, dia mengkhianati Uni Soviet pada tahun 1985 dengan menjadi agen ganda (KGB Uni Soviet dan MI6 Inggris).Gordievsky pada awalnya bekerja untuk KGB di London. Namun dia mulai bekerja dengan MI6 (dinamakan juga Secret Intelligence Service atau SIS) pada tahun 1974 dan menjadi salah satu agen KGB paling berharga yang pernah membocorkan informasi tentang rencana operasi militer dan intelijen Uni Soviet.
Gordievsky, yang memegang jabatan tinggi di KGB hingga menjadi Kepala Stasiun KGB di London, berhasil menghindari deteksi dan memberi informasi penting kepada Inggris selama periode Perang Dingin.
Keberhasilannya dalam memberi tahu pemerintah Inggris tentang banyak informasi yang berkaitan dengan operasi Soviet di dunia internasional sangatlah krusial.
Pada tahun 1985, ketika identitasnya sebagai mata-mata Inggris terungkap, Gordievsky melarikan diri ke Barat dengan bantuan MI6 dan sejak itu tinggal di Inggris.
2. Viktor Suvorov
Viktor Suvorov adalah mantan agen KGB—ada juga yang menyebutnya lebih aktif sebagai agen GRU (Glavnoe Razvedyvatel'noe Upravlenie), yaitu badan intelijen militer Soviet—yang menulis beberapa buku tentang kehidupan di dalam dinas intelijen Soviet.Setelah bekerja selama bertahun-tahun di KGB, Suvorov melakukan pembelotan pada tahun 1978. Sebelum meninggalkan Uni Soviet, Suvorov yang kerap menggunakan nama samaran dikenal sebagai spesialis dalam bidang intelijen militer dan operasi yang sangat terperinci.
Setelah melarikan diri ke Barat, Suvorov menjadi seorang penulis dan analisis militer yang cukup terkenal.
Salah satu bukunya yang paling terkenal adalah "Inside the Aquarium", di mana dia menggambarkan pengalaman pribadinya di dunia spionase.
Selain itu, Suvorov juga menulis beberapa buku yang mengkritik kebijakan Uni Soviet dan memberi wawasan tentang strategi dan taktik militer Soviet.
3. Vasily Mitrokhin
Vasily Mitrokhin adalah salah satu agen KGB yang terkenal setelah membocorkan arsip-arsip penting KGB kepada pihak Barat.Mitrokhin bekerja di KGB selama lebih dari 30 tahun, dan pada 1970-an, dia mulai mencatat informasi tentang operasi-operasi intelijen yang sangat sensitif.
Pada 1992, setelah membelot ke Inggris, Mitrokhin membawa catatan-detail mengenai lebih dari 25.000 file KGB yang mengungkapkan informasi yang sangat berharga tentang spionase Soviet dan agen-agen KGB di seluruh dunia.
Arsip Mitrokhin memberikan wawasan mendalam tentang bagaimana KGB bekerja dan beroperasi, serta memaparkan sejumlah besar agen ganda yang tidak terungkap sebelumnya.
Mengapa Putin Dianggap Bukan Agen Terbaik KGB?
Presiden Rusia Vladimir Putin memang mantan agen KGB, namun dia berbeda dari agen-agen dinas intelijen Uni Soviet tersebut.Perjalanan kariernya di dalam organisasi ini lebih terkait dengan posisi politik dan administratif yang sangat berbeda dibandingkan dengan para agen lapangan yang dikenal dengan spionase aktif.
Putin bergabung dengan KGB pada tahun 1975 setelah lulus dari Leningrad State University (sekarang St Petersburg State University) dengan gelar hukum.
Selama hampir 16 tahun, Putin bekerja untuk KGB, sebagian besar dalam tugas-tugas luar negeri, termasuk di Jerman Timur pada 1985-1990, di mana dia bertugas sebagai agen intelijen. Dia dipercaya menjalankan operasi pengawasan terhadap individu-individu yang berpotensi mengancam pemerintahan komunis.
Setelah runtuhnya Uni Soviet, Putin keluar dari KGB pada 1991, dan kemudian mulai meniti karier politik di kota St Petersburg, sebelum akhirnya dipanggil ke Moskow oleh Presiden Boris Yeltsin.
Meski Putin memiliki latar belakang KGB, dia tidak dikenal sebagai seorang agen yang terlibat langsung dalam operasi spionase, melainkan lebih dikenal sebagai pejabat yang terlibat dalam struktur administratif KGB.
Setelah keluar dari KGB, dia berperan penting dalam politik Rusia dan akhirnya terpilih menjadi Presiden Rusia pada tahun 2000, posisi yang telah dia pegang hampir tanpa henti sejak saat itu.
