Mengapa Banyak Umat Islam Tinggal di Israel? Ini Analisisnya
Israel dikenal sebagai negara Yahudi karena lebih dari 73 persen dari penduduknya adalah Yahudi. Bahkan hampir 50 persen populasi Yahudi seluruh dunia tinggal di sana.
Pada 2025, total populasi di Israel mencapai 9,5 juta jiwa. Menurut Biro Statistik Pusat (CBS) Israel, meski dikenal sebagai negara Yahudi, Israel memiliki populasi Muslim yang cukup besar, yakni 1,7 juta orang atau 18,1 persen dari total populasi.
Mengapa Banyak Umat Islam Tinggal di Israel?
1. Sejarah Kehadiran Umat Islam di Israel
Sejak masa pemerintahan Ottoman yang menguasai wilayah Palestina (termasuk yang kini dikenal sebagai Israel) dari abad ke-16 hingga awal abad ke-20, umat Islam sudah mendiami kawasan ini.Bahkan setelah pembentukan Negara Israel pada tahun 1948, meskipun terjadi konflik dan perpindahan penduduk, umat Islam tetap tinggal di wilayah tersebut.
Sebagian besar populasi Muslim di Israel adalah keturunan dari penduduk yang tetap tinggal setelah terjadinya Perang 1948 (yang dikenal sebagai Nakba bagi orang Palestina).
Mereka merupakan kelompok Arab yang tinggal di wilayah yang sekarang menjadi Israel. Setelah perang tersebut, ada banyak perubahan demografis, namun sejumlah besar umat Islam tetap tinggal di wilayah yang kini menjadi bagian dari Israel.
2. Jumlah Populasi Muslim di Israel
Menurut data dari CBS Israel, populasi Muslim di Israel lebih dari 1,7 juta orang atau 18,1 persen dari total populasi.Komunitas Muslim tersebar di wilayah utara, seperti Nazaret, Umm al-Fahm, dan desa-desa Arab lainnya.
Ada juga yang mendiami wilayah tengah, seperti Lod, Ramla, dan beberapa daerah di sekitarnya. Di wilayah selatan juga terdapat komunitas Muslim, seperti di Negev (atau Naqab).
3. Faktor-Faktor yang Mendorong Umat Islam Tinggal di Israel
♦Warisan Keluarga dan TradisiBanyak keluarga Muslim yang telah tinggal di wilayah tersebut—yang dulu Palestina kini menjadi Israel—selama berabad-abad. Meskipun banyak yang terpaksa meninggalkan rumah mereka pada masa pembentukan Israel, sejumlah besar komunitas Muslim tetap tinggal di tempat mereka. Keberlanjutan komunitas ini menjadi bagian dari warisan sejarah dan tradisi mereka.
♦Kewarganegaraan Israel
Sejak pembentukan negara Israel, umat Islam yang tinggal di dalam wilayah tersebut diakui sebagai warga negara Israel. Mereka menikmati hak-hak politik seperti warga negara lainnya, meskipun beberapa pembatasan sosial dan ekonomi tetap ada.
♦Isu Sosial dan Ekonomi
Sebagian besar umat Islam di Israel hidup dalam kondisi ekonomi yang tidak selalu setara dengan warga Yahudi, namun mereka tetap tinggal karena faktor-faktor seperti akses terhadap pekerjaan, pendidikan, dan layanan publik.
Beberapa wilayah, seperti yang ada di Galilea atau Negev, meskipun tertinggal dalam aspek pembangunan, tetap menyediakan kesempatan hidup bagi sebagian umat Islam.