Siapa Ismet Akcin? Imam yang Dijuluki Syeikh Protein karena Mempopulerkan Push-up sambil Berzikir
Ismet Akcin dikenal sebagai Syeikh Protein karena menginspirasi kebugaran bagi jamaahnya.
Bukan hanya memimpin salat, Akcin juga mengajar kelas hingga zikir Subuh bahkan pendakian ketika hari libur. Dia mempopulerkan Sunah dengan berolahraga.
Siapa Ismet Akcin? Imam yang Dijuluki Syeikh Protein karena Mempopulerkan Push-up sambil Berzikir
1. Lahir di Turki dan Belajar Islam di Mesir
Melansir Al Madina, Ismet Akcin merupakan seorang Imam yang berpengalaman dan ulama yang dinamis dengan pengalaman lebih dari dua dekade. Ia lahir di Turki dan menyelesaikan pendidikan Hifdth dan Alimiyah di sana sebelum pindah ke Mesir untuk belajar Syariah dan Qiraa di bawah bimbingan Syaikh Ahmed Nuaina yang terkenal di dunia.Ia meraih gelar di bidang Syariah dari Universitas Al-Azhar dan gelar Master dalam Studi Interdisipliner dari Universitas Niagara di New York.
2. Berdakwah di AS
Pada bulan Januari 2018, Ismet Akcin bergabung dengan Islamic Society of Baltimore sebagai seorang Imam. Ia juga pernah menjabat sebagai Direktur dan Imam di: Islamic Cultural Center of New York, Manhattan, Islamic Center of Greater Miami, Florida, Islamic Center of El Paso, Texas, Rochester Islamic Center, NY. Ismet juga menjabat sebagai Imam di Akev Islamic Center of Gumusyaka di Istanbul, Turki.Ismet dikenal secara internasional sebagai seorang Qari yang bacaan Al-Qur'an-nya yang saksama merasuk ke hati orang-orang yang cukup beruntung untuk mendengarkannya. Penguasaannya yang luar biasa terhadap tajwid dan intonasi serta penyampaian firman Allah yang luar biasa telah membuatnya menjadi seorang Qari yang terkenal di dunia.
3. Menjadi Qari yang Terkenal
Sheikh Ismet menerima diploma dalam bidang Hahfizul Qur'an pada tahun 1981 dari Institut Tahfizul Qur'an di Rize, Turki. Ia kemudian menghabiskan delapan tahun berikutnya belajar di Sekolah Menengah dan Atas Islam Khatib di Samsun, Turki, di mana ia dianugerahi diploma Imam Khatib.Ia melanjutkan pendidikan Islamnya di salah satu lembaga Islam tertua dan paling bergengsi di dunia, Universitas Al-Azhar di Kairo, Mesir, di mana ia lulus dengan gelar dalam bidang Syariah (Hukum Islam) dan Tafsirul-ul-Qur'an (Tafsir). Di Al-Azhar, ia dengan cepat dikenal sebagai salah satu pembaca Al-Qur'an terbaik mereka yang merupakan prestasi yang luar biasa.
Saat menjadi mahasiswa di Al-Azhar, Ismet terus belajar. Dari tahun 1991 hingga 1995, ia belajar dengan Ahmed Nainah yang dianggap sebagai salah satu Qari paling terkenal di dunia. Sheikh Ismet juga mempelajari Ijazah tradisional dengan ulama dan Qari Al-Qur'an Mesir, Sheikh Hasan Salih.