Usai Stop Bantuan Militer, AS Kini Hentikan Pembagian Informasi Intelijen dengan Ukraina

Usai Stop Bantuan Militer, AS Kini Hentikan Pembagian Informasi Intelijen dengan Ukraina

Global | sindonews | Kamis, 6 Maret 2025 - 09:11
share

Amerika Serikat (AS) telah menghentikan semua pembagian informasi intelijen dengan Ukraina.

Ini semakin melemahkan Kyiv setelah sebelumnya Washington menghentikan bantuan militernya untuk Ukraina.

Direktur Badan Intelijen Pusat (CIA) John Ratcliffe mengonfirmasi penghentian pembagian informasi intelijen itu dalam wawancaranya dengan Fox Business.

Ketika ditanya oleh pembawa acara Fox Business Maria Bartiromo apakah AS telah memutus kerja samanya dengan Ukraina, Ratcliffe mengatakan bahwa Presiden AS Donald Trump telah meminta jeda sementara untuk melihat apakah Kyiv siap bekerja untuk menyelesaikan perangnya dengan Rusia.

“Presiden Trump benar-benar mempertanyakan apakah [Presiden Ukraina Volodymyr] Zelensky berkomitmen pada proses perdamaian,” kata Ratcliffe, mengeklaim bahwa penghentian bantuan dan pembagian informasi intelijen berkontribusi pada pernyataan terbuka Zelensky bahwa dia siap untuk perdamaian.

Pada hari Selasa, Zelensky mengatakan bahwa Kyiv siap untuk pembebasan tawanan perang segera dan gencatan senjata sementara dengan larangan serangan rudal, pesawat nirawak jarak jauh, dan bom pada energi dan infrastruktur sipil lainnya.

Minggu lalu, Trump mengatakan kepada wartawan bahwa Zelensky perlu siap untuk gencatan senjata segera sebelum dia dapat disambut kembali di AS setelah pertengkaran verbal mereka di Oval Office pada hari Jumat.

“Di bidang militer dan intelijen, jeda...memungkinkan hal itu terjadi,” kata Ratcliffe, seraya menambahkan bahwa dia berharap AS akan segera melanjutkan kerja sama dengan Ukraina.

Penghentian pembagian informasi intelijen itu “selektif", menurut laporan awal Sky News pada Rabu, mengutip sumber Ukraina.

Namun, langkah itu mempersulit Ukraina untuk melancarkan serangan terhadap target yang jauh di dalam Rusia, kata sumber tersebut.

Media Inggris itu melaporkan pada hari yang sama bahwa Washington telah menghentikan aliran intelijen sepenuhnya.

"Beberapa jam yang lalu, pertukaran semua informasi dihentikan," kata seorang sumber Ukraina kepada Sky News.

Washington dilaporkan juga melarang sekutunya untuk berbagi informasi intelijen dengan Ukraina, menurut laporan Financial Times, mengutip sumber yang mengetahui masalah tersebut. Trump dan Zelensky terlibat adu mulut yang panas pada hari Jumat pekan lalu, ketika presiden AS menuduh pemimpin Ukraina itu tidak tahu berterima kasih dan "bertaruh dengan Perang Dunia III" dengan menolak bekerja untuk menghentikan permusuhan.

Beberapa media AS, termasuk Bloomberg, New York Times, dan CNN, melaporkan bahwa Trump telah menghentikan bantuan militer setelah pertengkaran verbal tersebut.

Menurut laporan New York Times, perintah presiden tersebut memengaruhi lebih dari USD1 miliar dalam bentuk "senjata dan amunisi yang sedang dalam proses dan sedang dipesan."

Moskow mengomentari laporan tersebut dengan mengatakan bahwa jika AS menghentikan pasokan sama sekali, itu mungkin akan menjadi kontribusi terbaik bagi perdamaian.