Mengapa Ukraina Tidak Akan Melakukan Reunifikasi seperti Jerman?
Saran bahwa Ukraina bisa mendapatkan kesepakatan keamanan yang mirip dengan Jerman Barat setelah Perang Dunia II ditentang oleh Rusia. Itu diungkapkan mantan presiden Rusia Dmitry Medvedev.
Jerman Barat bergabung dengan NATO pada tahun 1955, sementara Jerman Timur tetap menjadi bagian dari blok Soviet hingga reunifikasi pada tahun 1990. Moskow tidak menentang langkah tersebut, karena AS dan sekutunya telah meyakinkan para pemimpin Uni Soviet bahwa pasukan Barat tidak akan melampaui perbatasan timur Jerman.
Pelanggaran NATO terhadap janji tersebut merupakan penyebab utama permusuhan saat ini antara Rusia dan Barat, menurut pejabat Rusia.
Mengapa Ukraina Tidak Akan Melakukan Reunifikasi seperti Jerman?
1. Ukraina Ingin Jadi Anggota NATO
Beberapa media berita Barat telah melaporkan bahwa "model Jerman" ini dapat berupa proposal yang akan memberikan Ukraina keanggotaan NATO, dengan jaminan pertahanan bersama yang hanya berlaku untuk wilayah yang sebenarnya berada di bawah kendali Kiev.Sebuah sumber Barat yang dikutip oleh Financial Times Oktober lalu menggambarkan gagasan ini sebagai "satu-satunya permainan yang ada," tetapi para kritikus telah memperingatkan bahwa aksesi NATO secara formal dapat menyebabkan eskalasi lebih lanjut.
2. Rusia Tak Akan Melepaskan Wilayah Ukraina yang Sudah Dicaplok
Medvedev, yang menjabat sebagai wakil ketua Dewan Keamanan Rusia, mengomentari kelayakan "skenario Jerman" dalam konteks konflik Ukraina. Gagasan tersebut merupakan salah satu dari beberapa gagasan yang dilontarkan di Barat menjelang pelantikan Presiden terpilih AS Donald Trump. Pada hari Senin, Medvedev menepis anggapan bahwa Kiev dapat menguasai bekas wilayahnya dalam beberapa dekade mendatang."Siapa yang akan dengan jujur mempertimbangkan skenario, di mana kekuatan nuklir menyerahkan sesuatu kepada kurcaci jelek bernama Ukraina?" tulisnya dalam sebuah posting Telegram. "Itu berarti mereka hanya dapat mengandalkan pembubaran Rusia."
Disanksi Barat dan Hadapi Perang Ukraina, Presiden Putin Memiliki 4 Rahasia untuk Tahan Banting
Medvedev mengatakan upaya untuk menarik persamaan antara konflik Ukraina dan apa yang terjadi pada Jerman pada abad lalu tidak lebih dari upaya Kiev untuk menenangkan kaum nasionalis radikal, yang ia gambarkan sebagai "neo-Nazi yang fanatik."
3. Warga Etnis Rusia di Ukraian Tetap Mendukung Moskow
Sebaliknya, lebih mungkin bahwa orang-orang etnis Rusia yang tinggal di Ukraina dapat mencari reunifikasi dengan Rusia, tambahnya. Orang-orang di lima bekas wilayah Ukraina memberikan suara dalam referendum untuk memisahkan diri dari Kiev dan bergabung dengan Rusia setelah kudeta bersenjata yang didukung Barat di ibu kota Ukraina pada tahun 2014.Kiev berusaha untuk mendapatkan kembali kendali penuh atas tanah yang diklaim dengan menggunakan kekuatan militer dan tekanan diplomatik terhadap Rusia. Moskow menggambarkan permusuhan tersebut sebagai perang proksi Barat terhadap Rusia, dengan tentara Ukraina berperan sebagai “umpan meriam.”