Inilah 3 Perbedaan Raja Charles III dan Ratu Elizabeth II Tentang Agresi Israel di Palestina

Inilah 3 Perbedaan Raja Charles III dan Ratu Elizabeth II Tentang Agresi Israel di Palestina

Global | sindonews | Selasa, 17 Desember 2024 - 18:30
share

Raja Charles III rupanya memiliki sikap dan pandangan yang berbeda dengan ibunya, Ratu Elizabeth II terkait agresi Israel ke Palestina.

Sikap Kerajaan Inggris ke Israel saat ini menunjukkan jika Pemerintahan Raja Charles III telah menjadi sekutu kuat bagi Negeri Yahudi.

Bahkan beberapa waktu lalu, Inggris sempat mengirimkan Kapal Destroyer milik mereka untuk membantu Israel menangani kasus yang disebabkan Houthi di Laut Merah.

Keberpihakan Inggris yang condong ke arah Israel ini membuat mereka seakan meninggalkan sikap netral yang terbentuk selama masa kepemimpinan Ratu Elizabeth II.

3 Perbedaan Raja Charles III dan Ratu Elizabeth II Tentang Agresi Israel

1. Terkait Kunjungan Israel

Meskipun telah mengunjungi lebih dari 120 negara dan bepergian sekitar satu juta mil selama 70 tahun berkuasa, Ratu Elizabeth II belum pernah sekali pun menginjakkan kakinya ke Israel.

Pada tahun 2018 lalu, sang ratu memilih mengirim cucunya Pangeran William untuk menghadiri peringatan 70 tahun kemerdekaan Israel. Banyak pihak menilai jika ini merupakan salah satu bentuk boikot tidak resmi untuk negara tersebut.

Sementara itu Raja Charles III justru langsung melakukan kunjungan resmi sebagai Pangeran Wales ke Israel dan Tepi Barat yang diduduki pada bulan Januari 2020. Di Yerusalem, ia menyampaikan pidato di Forum Holocaust Dunia untuk menandai peringatan 75 tahun pembebasan kamp kematian Nazi di Auschwitz.

Dalam perjalanan yang sama, Charles mengunjungi kota Palestina, Betlehem, dan berdoa untuk "perdamaian yang adil dan abadi" di Timur Tengah. Ia juga mengatakan ia "terkesan oleh energi, kehangatan, dan kemurahan hati yang luar biasa dari orang-orang Palestina."

2. Persepsi tentang Warga Israel

Mantan Presiden Israel, Reuven Rivlin, mengatakan Ratu Elizabeth II memiliki hubungan yang dingin dengan Israel, menolak menerima pejabat Zionis di Istana Buckingham atau mengunjungi negara penjajah itu.

Laporan itu menambahkan Rivlin mengatakan sebagai akibat dari keyakinan dan pandangan Ratu Elizabeth terhadap negara, hubungan antara dirinya dan Israel menjadi tegang.

Beberapa pihak juga menyoroti sikap Ratu Elizabeth yang telah melihat lokasi permukiman ilegal di Tepi Barat yang diduduki, sang ratu Inggris pada saat itu mengatakan, "Sungguh peta yang menyedihkan."

Sementara di sisi lain, Raja Charles III justru dinilai sebagai sosok yang hangat bagi Israel. Ia pernah berkunjung dan bahkan beberapa kali memberikan bantuan secara langsung.

3. Pengambilan Sikap Ketika Terjadi Agresi

Pada masa kepemimpinan Ratu Elizabeth II, Keluarga Kerajaan Inggris telah berusaha keras untuk tampil tidak memihak ketika menyangkut topik Palestina.

Sementara pada masa kekuasaan Raja Charles III, Keluarga Kerajaan Inggris justru lebih condong ke Israel. Terlebih setelah serangan yang dilakukan Hamas pada Oktober 2023 lalu.

Raja Inggris Charles terkejut dengan "tindakan biadab terorisme" di Israel, kata juru bicara Istana Buckingham. Di mana serangan tersebut telah menewaskan 1.200 dengan lebih dari 2.700 orang terluka.

Terlepas dari perbedaan sikap Ratu Elizabeth II dan Raja Charles III terhadap agresi Israel, Inggris tetaplah memiliki peran yang tak terbantahkan dalam pembentukan negara Israel, kolonisasi massal, pembersihan etnis, dan eksodus warga Palestina.

Topik Menarik