Suriah Bergejolak, Rusia Nilai Hubungannya dengan Turki
Wakil Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia Aleksandr Grushko menegaskan eskalasi yang sedang berlangsung di Suriah tidak memengaruhi hubungan bilateral antara Rusia dan Turki.
Grushko menyampaikan pernyataan tersebut pada hari Kamis (12/12/2024) saat berbicara kepada media Rusia.
Ketika ditanya apakah hubungan antara Turki dan Rusia memburuk di tengah eskalasi di Suriah, diplomat senior tersebut mengatakan hal tersebut tidak terjadi.
“Hubungan bilateral tidak terganggu, seperti yang Anda ketahui, kami sedang melakukan dialog dengan Turki mengenai semua isu,” ujar dia.
Wakil Menlu tersebut mengutip pertemuan antara para diplomat tinggi Turki, Iran, dan Rusia yang diadakan pada hari Sabtu di Doha, Qatar, sebagai contoh kontak yang berkelanjutan.
“Ada agenda yang mencakup Turki, dan kami akan terus membahas semua isu regional dengan mereka,” papar Grushko.
Situasi di Suriah telah memburuk dengan cepat selama dua pekan terakhir, dengan berbagai kelompok yang dipimpin Hayat Tahrir-al-Sham (HTS) melancarkan serangan terhadap pasukan negara tersebut.
Serangan pemberontak yang cepat mengakibatkan runtuhnya militer Suriah dan jatuhnya pemerintahannya.
Mantan Presiden Suriah Bashar Assad melarikan diri dari negara itu, mencari perlindungan di Rusia.
Moskow mempertahankan kehadiran militer di Suriah dengan pasukannya yang terkonsentrasi di Pangkalan Udara Khmeimim dan titik dukungan logistik di Tartus, di bagian barat negara itu di sepanjang pantai Mediterania.
Sementara masa depan instalasi ini masih belum jelas, sumber mengatakan kepada media Rusia bahwa pasukan oposisi telah berjanji menghormati mereka dan misi diplomatik negara itu di Suriah.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menyinggung masalah tersebut pada hari Rabu, mengonfirmasi Moskow telah berhubungan dengan pasukan yang menguasai Suriah.
"Tentu saja, kami tidak dapat menghindari menghubungi mereka yang mengendalikan situasi di lapangan karena kami memiliki fasilitas dan orang-orang kami di sana yang pertama dan terutama," ungkap Peskov.