Negara Mayoritas Islam yang Ikut Rayakan Kemenangan Pemberontak Suriah, Salah Satunya Anggota NATO

Negara Mayoritas Islam yang Ikut Rayakan Kemenangan Pemberontak Suriah, Salah Satunya Anggota NATO

Global | sindonews | Selasa, 10 Desember 2024 - 19:15
share

Beberapa negara mayoritas Islam ikut merayakan kemenangan pemberontak Suriah. Salah satunya adalah negara anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).

Diketahui, sebelumnya rezim Bashar al-Assad di Suriah runtuh setelah menghadapi pemberontakan yang dipimpin kelompok Hayat Tahrir al-Sham (HTS).

Saat kubu pemberontak menguasai Damaskus, muncul laporan Assad dan keluarganya telah melarikan diri ke luar negeri.

Menariknya, keberhasilan pemberontak menggulingkan Assad tidak hanya disambut warga Suriah. Beberapa negara mayoritas Islam juga menyambut baik kabar tersebut. Siapa saja?

Negara Mayoritas IslamSambut Kemenangan Pemberontak Suriah

1. Afghanistan

Pemerintahan Taliban di Afghanistan mengucapkan selamat kepada kelompok oposisi yang merebut Damaskus dan menggulingkan Presiden Bashar al-Assad.

Serangan terhadap pemerintah Suriah tersebut sebelumnya dipimpin kelompok Hayat Tahrir al-Sham (HTS).

Kementerian Luar Negeri Afghanistan merilis pernyataan berupa ucapan selamat kepada “Kepemimpinan gerakan Hayat Tahrir al-Sham (HTS) dan rakyat Suriah” atas kemajuan mereka menjatuhkan ibu kota Damaskus.

“Kami menyatakan harapan bahwa fase-fase revolusi yang tersisa akan dikelola dengan cara yang menjamin sistem yang damai, bersatu, dan stabil,” bunyi pernyataan itu.

Selain itu, Kementerian Luar Negeri Afghanistan juga menyatakan harapan untuk pembentukan pemerintahan Islam yang berdaulat dan berorientasi pada pelayanan di Suriah.

Harapannya, pemerintahan itu akan menyatukan negara yang dilanda perang saudara tanpa diskriminasi dan pembalasan.

Sedikit kilas balik, Taliban mengambil alih kekuasaan di Afghanistan pada Agustus 2021, tepatnya selama tahap akhir penarikan pasukan AS dari Kabul.

Meski begitu, pemerintahan baru Afghanistan ini tidak banyak diakui secara resmi oleh negara-negara di dunia.

2. Turki

Turki adalah salah satu kekuatan eksternal terpenting yang mendukung pemberontak Suriah. Secara geografis, wilayahnya bahkan berbatasan dengan basis pemberontak di barat laut.

Mengutip Cfr, pemerintahan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah mendukung kubu oposisi sejak Arab Spring 2011.

Terkadang, retorikanya juga mengungkap dukungan terhadap berbagai kelompok jihadis Islam selama perang saudara Suriah.

Jatuhnya Damaskus merupakan perkembangan yang disambut baik oleh Ankara. Menyusul kemenangan pemberontak, Erdogan langsung berencana membuka gerbang perbatasan Yayladagi untuk mengelola pemulangan yang aman bagi jutaan imigran Suriah yang ditampung negaranya.

Terlepas dari itu, Turki mengklaim pihaknya tidak terlibat dalam serangan oposisi Suriah. Ankara hanya menginginkan pemerintahan baru Suriah bersifat inklusif agar para warga dapat menentukan masa depan mereka sendiri.

Pada pidatonya di Konferensi Duta Besar Turki di Ankara, Menteri Luar Negeri Hakan Fidan mengatakan siap memberikan dukungan untuk pembangunan kembali Suriah. Ia juga mengaku sedang berkoordinasi dengan semua aktor dan pihak regional yang terlibat.

Fidan menambahkan Ankara akan mendukung warga Suriah dalam fase baru. Namun, dia mengingatkan kelompok eksternal yang dianggap Turki sebagai organisasi teroris tidak boleh mengambil keuntungan dari situasi ini.

Itulah dua negara mayoritas Islam yang ikut merayakan kemenangan pemberontak Suriah.

Topik Menarik