Pemberontak Suriah Serbu Konsulat Iran di Aleppo dan Bunuh Jenderal IRGC

Pemberontak Suriah Serbu Konsulat Iran di Aleppo dan Bunuh Jenderal IRGC

Global | sindonews | Minggu, 1 Desember 2024 - 08:03
share

Pemberontak Suriah telah menyerbu Konsulat Iran di Aleppo setelah mereka dengan cepat merebut kota terbesar kedua di Suriah.

Seorang jenderal senior Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran juga tewas dibunuh selama serangan pemberontak Suriah di kota tersebut dalam beberapa hari terakhir.

Kementerian Luar Negeri Iran pada hari Sabtu mengonfirmasi penyerbuan konsulat mereka di Aleppo setelah video yang beredar di media sosial memperlihatkan para milisi bersenjata berada di dalam gedung tersebut.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Esmaeil Baghaei mengeluarkan pernyataan yang mengutuk keras penyusupan di konsulat tersebut.

"Setiap pelanggaran terhadap tempat diplomatik oleh individu, kelompok, atau pemerintah mana pun tidak dapat diterima berdasarkan Konvensi Wina 1963 tentang Hubungan Konsuler,” katanya, seperti dikutip dari Iran International, Minggu (1/12/2024).

Dia mengatakan Konsul Jenderal dan semua anggota Konsulat Iran di Aleppo aman dan tidak terluka.

Tak lama setelah pemberontak Suriah menyerbu Konsulat Iran, Kementerian Luar Negeri Iran mengumumkan bahwa Menteri Luar Negeri Abbas Araghchi akan mengunjungi Damaskus pada hari Minggu dan Ankara pada hari Senin.

Turki dikenal sebagai pendukung utama pemberontak Suriah yang telah merebut Aleppo selama beberapa hari terakhir, dan telah memberikan lampu hijau untuk serangan tersebut, menurut sumber oposisi yang berhubungan dengan intelijen Turki kepada Reuters.

Araghchi juga melakukan panggilan telepon dengan koleganya dari Rusia Sergei Lavrov pada hari Sabtu, di mana mereka menyatakan dukungan tegas mereka untuk kedaulatan nasional dan integritas teritorial Suriah dan untuk pemerintah dan tentara negara itu dalam melawan pemberontak bersenjata.

Pengambilalihan Aleppo oleh pasukan oposisi Suriah, termasuk Hay'at Tahrir al-Sham (HTS), telah berdampak signifikan terhadap pasukan yang didukung Iran dan menimbulkan kekhawatiran tentang strategi regional jangka panjang Teheran.

Pejabat Iran telah meremehkan jatuhnya Aleppo ke tangan pasukan anti-Assad, dengan menganggap kekalahan itu sebagai kemunduran kecil sambil menggandakan dukungan mereka terhadap pemerintah Presiden Bashar al-Assad.

Jenderal Iran Dibunuh

Namun, surat kabar Kayhan yang dekat dengan kantor Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei pada hari Sabtu menyatakan bahwa beberapa pasukan Iran telah tewas selama beberapa hari terakhir di Aleppo.

"Dalam beberapa hari terakhir, selama perang di Suriah dan Aleppo, beberapa warga Iran telah menjadi martir. Oleh karena itu, target utama dan akhir dari konflik baru ini adalah Iran," tulis Kayhan dalam artikelnya.

Teheran belum mengonfirmasi kematian warga Iran mana pun di Aleppo, kecuali Brigadir Jenderal Kioumars Pourhashemi, seorang komandan senior IRGC yang tewas di Aleppo selama serangan kelompok pemberontak yang menentang pemerintah Suriah.

Jatuhnya Aleppo terjadi setelah bertahun-tahun Iran mendukung militer Assad, termasuk bantuan keuangan, senjata, dan personel dari IRGC dan milisi sekutu seperti Hizbullah.

Pasukan ini telah mendukung rezim Suriah dalam upayanya merebut kembali wilayah sejak perang saudara dimulai pada tahun 2011.

Namun, serangan pemberontak terbaru telah menunjukkan batas kemampuan Teheran yang telah melemah dalam beberapa bulan terakhir karena serangan gencar Israel terhadap Hizbullah.

Topik Menarik