ICC Respons Keraguan Israel atas Ketidakberpihakan Hakim
Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) menolak tuduhan Israel terhadap ketidakberpihakan Hakim Beti Hohler, yang baru-baru ini ditunjuk untuk sidang praperadilan yang meninjau surat perintah penangkapan untuk Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant.
Dalam pernyataan yang dikeluarkan pada hari Rabu (20/11/2024), ICC mengklarifikasi Hohler tidak terlibat dalam penyelidikan yang terkait dengan Palestina selama masa jabatannya di Kantor Kejaksaan ICC.
Hohler menyatakan, "Saya tidak berpartisipasi secara langsung atau tidak langsung dalam penyelidikan apa pun yang terkait dengan Palestina dan belum mengakses dokumen, bukti, atau berkas rahasia apa pun yang terkait dengan masalah tersebut."
Dia menekankan hakim yang diduga bersikap tidak memihak harus mengundurkan diri dan mengundang jaksa Israel untuk memberikan bukti yang mendukung klaim mereka.
Klarifikasi ini muncul beberapa jam sebelum ICC mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Netanyahu dan Gallant atas kejahatan perang di Gaza.
Israel Gunakan Bom Fosfor Putih terhadap Pasukan PBB di Lebanon, 15 Tentara UNIFIL Terluka
Pada tanggal 20 Mei, Jaksa ICC Karim Khan meminta surat perintah penangkapan untuk Netanyahu dan Gallant, meminta mereka bertanggung jawab atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan yang diduga dilakukan militer Israel di Gaza sejak 7 Oktober 2023.