Profil Ryan Wesley Routh, Pelaku Percobaan Pembunuhan Donald Trump

Profil Ryan Wesley Routh, Pelaku Percobaan Pembunuhan Donald Trump

Global | okezone | Senin, 16 September 2024 - 15:51
share

FLORIDA –  Nama Ryan Wesley Routh langsung terkenal usai pihak berwenang Amerika Serikat (AS) mengumumkan nama pelaku percobaan pembunuhan terhadap mantan Presiden AS Donald Trump.  Dia tercatat memiliki sejarah panjang di pengadilan pidana dan perdata, termasuk hukuman karena memiliki senapan mesin.

Pada tahun 2002, catatan pengadilan menunjukkan, ia dihukum karena memiliki senjata pemusnah massal yakni senapan mesin.

Menurut sebuah laporan pada saat itu oleh Greensboro News & Record, dalam kasus itu, seorang pria bernama Ryan Routh, 36 tahun saat itu, diduga memimpin pihak berwenang dalam pengejaran kendaraan sebelum ia bersembunyi di sebuah perusahaan atap di Greensboro, Carolina Utara.

Berdasarkan catatan properti, seseorang bernama Ryan Routh tinggal selama beberapa dekade di Carolina Utara. Baru-baru ini, Ryan Routh tinggal di komunitas pesisir kecil Kaaawa di pantai timur Oahu di Hawaii. Pihak berwenang di sana tidak segera menanggapi pertanyaan tentang kemungkinan kontak dengan Routh.

Setelah penangkapan tahun 2002, pihak berwenang mengatakan mereka menemukan tersangka memiliki senapan mesin otomatis penuh, menurut laporan Greensboro News & Record. Penangkapan tersebut bertepatan dengan catatan pengadilan pidana Carolina Utara yang mencakup hukuman Routh atas kepemilikan senjata pemusnah massal.

Catatan juga menunjukkan hukuman karena membawa senjata tersembunyi, kepemilikan barang curian, dan tabrak lari. Dalam kasus-kasus tersebut, yang mencakup hukuman pelanggaran ringan seperti melawan petugas dan mengemudi dengan SIM yang ditangguhkan, terdakwa menerima hukuman yang ditangguhkan dan pembebasan bersyarat atau masa percobaan.

Routh, 58 tahun, diketahui tinggal di Carolina Utara hampir sepanjang hidupnya sebelum pindah ke Kaaawa, Hawaii, pada tahun 2018. Di sana, ia dan putranya mengoperasikan sebuah perusahaan yang membangun gudang, menurut versi arsip halaman web untuk bisnis tersebut.

 

Routh sering mengunggah di media sosial tentang perang di Ukraina dan memiliki situs web tempat ia berupaya mengumpulkan dana dan merekrut relawan untuk pergi ke Kyiv guna bergabung dalam perang melawan invasi Rusia. Foto Routh yang diunggah di halaman web tersebut memperlihatkan dirinya tersenyum, mengenakan kaus oblong dan jaket berhiaskan bendera Amerika.

Pada bulan Juni 2020, ia membuat unggahan di X yang meminta Presiden Trump saat itu untuk memenangkan pemilihan ulang dengan mengeluarkan perintah eksekutif yang mengarahkan Departemen Kehakiman untuk mengadili pelanggaran yang dilakukan polisi.

Tahun itu, ia juga mengunggah untuk mendukung kampanye presiden Demokrat dari Anggota DPR AS saat itu, Tulsi Gabbard dari Hawaii, yang sejak itu mengalihkan dukungannya kepada Trump.

Namun, dalam beberapa tahun terakhir, unggahannya tampaknya tidak lagi disukai Trump dan menyatakan dukungannya kepada Presiden Joe Biden dan Wakil Presiden Kamala Harris.

Topik Menarik