Kekuatan Militer Australia, Punya Dua Kali Lipat Anggaran Militer Indonesia

SYDNEY - Australia merupakan salah satu negara pasifik yang memiliki kekuatan militer yang kuat. Banyaknya alutsista persenjataan ditambah jumlah pasukan yang banyak membuat negara kangguru ini masuk dalam jajaran 20 negara dengan kekuatan militer terkuat di dunia.

Melansir Global Firepower, Australia di tahun ini memiliki anggaran militer fantastis, sebesar USD52,5 miliar atau yang setara dengan Rp806 triliun. Jumlah ini setara dengan dua kali lipat anggaran militer per tahun Indonesia pada tahun yang sama.

Australia diketahui masuk dalam kategori 20 negara terkuat, yang berada di peringkat 16 dari 145 negara dengan skor index 0.2515. N Masih mengutip sumber yang sama, Angkatan Darat Australia pada tahun ini memiliki total personel sekitar 98.400 personel, termasuk 57.350 tentara aktif dan 32.050 tentara cadangan.

Pasukan tersebut dilengkapi juga dengan berbagai kendaraan tempur darat, termasuk 59 unit tank, 16.162 unit kendaraan tempur lapis baja dan 48 artileri angkut.

Di sektor laut, Angkatan Laut Australia memiliki peran penting dalam menjaga keamanan laut negaranya. Australia pada tahun ini tercatat memiliki total 43 unit alutsista laut. Jumlah tersebut terdiri dari 2 unit kapal pengangkut Helikopter, 3 unit destroyer, 8 frigate, 6 unit kapal selam, dan 4 unit kapal ranjau.

Selain itu, Angkatan Udara Australia memiliki kekuatan udara yang tidak bisa dianggap remeh. Data tahun ini menunjukan Australia memiliki total 325 unit alutsista pertahanan udara.

Jumlah tersebut termasuk 24 unit pesawat tempur, 60 unit pesawat serang, 38 unit pesawat angkut, 6 unit pesawat tanker, 79 helikopter dan 22 helikopter serang. Ini memberikan Australia kemampuan untuk melakukan operasi udara yang efektif dan mendukung operasi darat dan laut.

Negeri kangguru itu jugamembentuk aliansi pertahanan AUKUS bersama Amerika dan Inggris yang semakin memperkuat kekuatan militernya. Pakta AUKUS adalah perjanjian trilateral antara Amerika Serikat, Inggris, dan Australia yang bertujuan untuk memperkuat kemampuan militer Australia.

Melalui pakta ini, Australia mendapatkan akses teknologi kapal selam bertenaga nuklir dan rudal jarak jauh Amerika Serikat. Ini akan meningkatkan kemampuan pertahanan Australia secara signifikan dan memungkinkan mereka untuk menghadapi ancaman terutama di kawasan Indo-Pasifik.