Pasok Rudal Jarak Jauh ke Ukraina, Rusia Peringatkan AS Jangan Mengejek <i>Garis Merah</i> Putin

Pasok Rudal Jarak Jauh ke Ukraina, Rusia Peringatkan AS Jangan Mengejek Garis Merah Putin

Global | okezone | Kamis, 5 September 2024 - 14:23
share

MOSKOW - Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov menanggapi pertanyaan tentang kemungkinan pengiriman rudal jarak jauh Amerika Serikat (AS) ke Ukraina. Dia memperingatkan AS pada Rabu (4/9/2024) agar tidak bercanda tentang ‘garis merah’ Rusia.

Lavrov mengatakan AS mulai melupakan rasa saling mencegah yang telah mendukung keseimbangan keamanan antara Moskow dan Washington sejak Perang Dingin, dan hal ini berbahaya.

Ia mengomentari laporan Reuters bahwa AS hampir mencapai kesepakatan untuk memasok Ukraina dengan rudal jelajah JASSM jarak jauh yang dapat mencapai jauh ke dalam Rusia. Hal ini telah diperjuangkan oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy.

"Saya tidak akan terkejut dengan apa pun. Amerika telah melewati ambang batas yang mereka tetapkan sendiri. Mereka dihasut, dan Zelenskiy tentu saja melihat ini dan memanfaatkannya," kata Lavrov kepada seorang pewawancara TV Rusia.

"Tetapi mereka harus mengerti, mereka bercanda tentang garis merah kita di sini. Mereka seharusnya tidak bercanda tentang garis merah kita,” lanjutnya.

Presiden Vladimir Putin telah berulang kali memperingatkan Barat sejak meluncurkan apa yang disebutnya "operasi militer khusus" di Ukraina pada tahun 2022 untuk tidak mencoba menggagalkan Rusia, yang memiliki persenjataan nuklir terbesar di dunia.

Tetapi Washington dan sekutunya telah meningkatkan bantuan militer ke Ukraina, termasuk dengan menyediakan tank, rudal canggih, dan jet tempur F-16.

 

Hal itu telah mendorong beberapa politisi Barat untuk menyatakan retorika nuklir Putin adalah gertakan dan bahwa AS dan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) harus berusaha keras untuk membantu Ukraina memenangkan perang. Zelenskiy mengatakan serangan Ukraina ke Rusia, yang diluncurkan pada 6 Agustus, mengolok-olok ‘garis merah’ Putin.

Lavrov mengatakan Washington tahu di mana letak batasan ini tetapi salah jika percaya konsekuensi dari setiap eskalasi perang di Ukraina akan diderita terutama oleh Eropa.

"Mereka memiliki keyakinan genetik bahwa tidak seorang pun akan menyentuh mereka," ujarnya.

Dia mengatakan hal ini merusak semua prinsip yang telah menopang stabilitas strategis dengan Washington sejak masa Soviet.

"Perasaan saling mencegah ini entah mengapa mereka mulai kehilangannya. Ini berbahaya," tambahnya.

Topik Menarik