PBB Serukan Deeskalasi saat Serangan Israel di Tepi Barat Terus Berlanjut

PBB Serukan Deeskalasi saat Serangan Israel di Tepi Barat Terus Berlanjut

Global | okezone | Jum'at, 30 Agustus 2024 - 08:31
share

ISRAEL Pasukan Israel telah melakukan serangan di Tepi Barat yang diduduki untuk hari kedua berturut-turut. Hal ini memicu seruan deeskalasi dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) diketahui memulai operasi kontra-terorismen pada Rabu (28/8/2024) bahwa mereka. Pada Kamis (29/8/2024), dilaporkan bahwa 12 orang telah tewas di kota Jenin dan Tulkarm dan empat orang di Far'a. Kementerian kesehatan Palestina juga melaporkan 16 orang telah tewas sejak Rabu (28/8/2024) pagi.

Sekretaris Jenderal (Sekjeb) PBB Antonio Guterres telah meminta Israel untuk segera menghentikan operasinya, dengan mengatakan bahwa hal itu memicu situasi yang sudah eksplosif.

Ia mendesak pasukan Israel untuk menahan diri secara maksimal dan menggunakan kekuatan mematikan hanya jika benar-benar tidak dapat dihindari.

IDF mengatakan lima orang tewas setelah baku tembak di Tulkarm dengan militan yang bersembunyi di dalam masjid. Dilaporkan bahwa tujuh orang tewas di Jenin. Menurut militer Israel. Mohammed Jaber, yang juga dikenal sebagai Abu Shujaa, termasuk di antara mereka yang tewas.

Ia dilaporkan sebagai pemimpin lokal Brigade Tulkarem, yang didukung oleh kelompok militan Jihad Islam Palestina. IDF mengatakan Jaber terkait dengan sejumlah serangan terhadap warga Israel, dan merencanakan lebih banyak lagi.

Brigade Tulkarem mengatakan dalam sebuah pernyataan di Telegram bahwa para pejuangnya menyergap sebuah unit infanteri Israel sebagai tanggapan atas pembunuhan komandan mereka, tanpa menyebutkan namanya.

IDF mengatakan telah menangkap 10 tersangka yang dicari, dan menemukan bahan peledak dan senjata selama penggerebekan di Tulkarem dan Jenin.

Di Far'a, IDF mengatakan telah menewaskan empat militan bersenjata di dalam sebuah kendaraan. Misi Palestina untuk PBB mengutuk penggerebekan tersebut dalam sebuah surat pada Kamis (29/8/2024), dengan mengatakan militer Israel telah menyerbu rumah-rumah, sengaja menargetkan warga sipil, menghancurkan infrastruktur vital dan bahkan mengepung empat rumah sakit utama di daerah tersebut.

Menanggapi kritik tersebut, IDF merujuk BBC ke pernyataan sebelumnya yang mengatakan bahwa mereka menargetkan militan bersenjata, dengan beberapa di antaranya terkait dengan serangan sebelumnya.

Di Jenin, ambulans dihentikan dan diperiksa oleh jip militer yang diparkir di sekitar rumah sakit pemerintah saat pasukan keamanan melanjutkan operasi mereka di kamp pengungsi kota tersebut.

Kamp tersebut merupakan pangkalan bagi kelompok bersenjata, serta rumah bagi warga sipil tak bersenjata, dan telah menjadi tempat terjadinya banyak pertempuran senjata sengit di masa lalu.

Pasukan Israel telah memblokir akses ke kamp tersebut dan jaringan telepon Palestina telah terganggu.

Topik Menarik