Hamas Tolak Syarat Baru dari Israel untuk Gencatan Senjata
JAKARTA - Kelompok Hamas menolak syarat baru dari Israel dalam proposal gencatan senjata di Gaza, Palestina, dalam perundingan yang digelar di Doha, Qatar. Syarat baru Israel itu termasuk mempertahankan pasukan mereka di Gaza hingga terkait pembebasan sandera.
Sumber yang mengetahui perundingan hal tersebut, lapor AFP, Sabtu (17/8/2024), syarat baru dari Israel untuk gencatan senjata adalah Israel tetap mempertahankan pasukannya di Gaza dan di sepanjang perbatasan dengan Mesir.
Di sisi lain, Hamas menuntut "gencatan senjata penuh, penarikan penuh dari Jalur Gaza, pemulangan normal para pengungsi, dan kesepakatan pertukaran tanpa batasan. Demikian diungkap sumber tersebut.
Diketahui pada Jumat (16/8/2024), Amerika Serikat, Qatar, dan Mesir mengeluarkan pernyataan bersama mengenai perkembangan dalam negosiasi gencatan senjata untuk Gaza.
Pernyataan tersebut mengungkapkan, selama 48 jam terakhir, para pejabat senior dari ketiga negara telah terlibat dalam diskusi intensif di Doha. Tujuan mereka adalah untuk mencapai kesepakatan tentang gencatan senjata di Gaza dan mengamankan pembebasan tawanan dan tahanan.
Pernyataan merinci bahwa negosiasi tersebut serius dan konstruktif. Sebuah proposal diajukan oleh AS, dengan dukungan Qatar dan Mesir, yang bertujuan menjembatani kesenjangan antara pihak-pihak yang bertikai. Proposal ini sejalan dengan prinsip-prinsip yang digariskan oleh Presiden Biden pada tanggal 31 Mei 2024, dan mematuhi Resolusi Dewan Keamanan 2735. Proposal ini dibangun berdasarkan kesepakatan yang dicapai pada minggu sebelumnya dan membahas masalah yang tersisa untuk memfasilitasi implementasi yang cepat.
Tim teknis dari ketiga negara akan terus bekerja dalam beberapa hari mendatang untuk menyelesaikan rincian kesepakatan, termasuk ketentuan dan pengaturan kemanusiaan untuk tawanan. Selain itu, pejabat senior dijadwalkan bertemu lagi di Kairo sebelum akhir minggu depan untuk menyelesaikan kesepakatan berdasarkan ketentuan yang diajukan.
Pernyataan tersebut menggarisbawahi urgensi situasi, menekankan bahwa tidak ada penundaan lebih lanjut yang dapat diterima.
Pernyataan tersebut menyerukan pembebasan segera tawanan, dimulainya gencatan senjata, dan implementasi cepat dari kesepakatan tersebut.
Pernyataan tersebut menekankan proses ini sangat penting untuk menyelamatkan nyawa, memberikan bantuan ke Gaza, dan meredakan ketegangan regional.