Dituduh Pengkhianat, Balerina AS-Rusia Dipenjara 12 Tahun karena Sumbang Rp800.000 ke Badan Amal Ukraina
RUSIA - Pengadilan Rusia telah menjatuhkan hukuman penjara selama 12 tahun kepada balerina amatir Ksenia Karelina atas tuduhan pengkhianatan karena menyumbangkan USD51 (Rp800.000) kepada badan amal yang mendukung Ukraina . Karelina, yang memiliki kewarganegaraan Amerika dan Rusia, mengaku bersalah minggu lalu setelah persidangan yang diadakan secara tertutup.
Dia diketahui tinggal di Los Angeles dan menjadi warga negara AS pada tahun 2021. Dia ditangkap saat mengunjungi keluarga pada Januari lalu di Yekaterinburg, sekitar 1.600 km (1.000 mil) di timur Moskow.
Jaksa telah meminta hukuman penjara 15 tahun. Pengadilan di Yekaterinburg memutuskan dia bersalah atas pengkhianatan tingkat tinggi dan menjatuhkan hukuman penjara di koloni hukuman rezim umum.
Israel Ingin Gandakan Populasi Yahudi di Dataran Tinggi Golan usai Mencaploknya dari Suriah
Karelina telah dituduh oleh dinas keamanan FSB Rusia karena mengumpulkan uang untuk organisasi Ukraina yang menyediakan senjata bagi militer Ukraina. Aktivis hak asasi manusia Rusia mengatakan saat tinggal di AS, ia telah melakukan satu kali transfer sebesar USD51,80 pada hari pertama invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina pada 22 Februari 2022. FSB diduga telah menemukan transaksi tersebut di telepon genggamnya.
Pengacaranya, Mikhail Mushailov, mengatakan Karelina hanya mengakui telah mentransfer uang tersebut dan yakin dana tersebut akan membantu para korban di kedua belah pihak. Ia mengatakan kepada media Rusia bahwa ia akan mengajukan banding atas hukuman tersebut.
Lembaga amal Razom for Ukraine mengatakan awal tahun ini bahwa mereka terkejut mendengar penangkapan balerina amatir tersebut dan membantah telah mengumpulkan uang untuk senjata atau amunisi. Lembaga tersebut mengatakan bahwa mereka adalah lembaga amal yang didirikan AS yang berfokus pada bantuan kemanusiaan dan bantuan bencana.
Karelina diadili pada bulan Juni di pengadilan yang sama dengan Evan Gershkovich, reporter Wall Street Journal yang dipenjara karena spionase tetapi dibebaskan awal bulan ini sebagai bagian dari pertukaran tahanan besar-besaran dengan AS dan negara-negara Barat lainnya.
Kasus-kasus di Yekaterinburg disidangkan oleh hakim yang sama, Andrei Mineev.
Pacar Ksenia Karelina, petinju Chris van Heerden, mengatakan pada Kamis (15/8/2024) bahwa dia sangat marah dengan Departemen Luar Negeri AS.
"Saya terbangun karena berita pagi ini. Saya masih duduk di sini, mencerna apa yang terjadi," katanya kepada CBS News, mitra media BBC.
"Ada pertukaran tahanan dua minggu lalu, dan Ksenia tidak ada dalam daftar itu," katanya, seraya menambahkan bahwa dia telah mendesak agar Ksenia dipulangkan selama delapan bulan terakhir, lanjutnya.
"Ksenia seharusnya pulang, dan saya marah, dan saya berusaha untuk tetap tenang, ujarnya.