Masoud Pezeshkian, Dokter Bedah Moderat yang Terpilih Jadi Presiden Iran

Masoud Pezeshkian, Dokter Bedah Moderat yang Terpilih Jadi Presiden Iran

Global | okezone | Minggu, 7 Juli 2024 - 17:56
share

TEHERAN Masoud Pezeshkian telah terpilih sebagai presiden baru Iran setelah memenangi pemilihan pada Jumat, (5/7/2024) atas lawannya kandidat garis keras Saeed Jalili. Pezeshkian dikenal sebagai seorang tokoh moderat yang kerap menyerukan perubahan, tetapi juga menyatakan kesetiaannya pada pemerintahan theokratis Iran yang dipimpin Pemimpin tertinggi Ayatollah Khamanei.

Kita kehilangan dukungan dari masyarakat karena perilaku kami, harga yang mahal, perlakuan kami terhadap anak perempuan, dan karena kita menyensor internet, kata Pezeshkian dalam debat yang disiarkan televisi pada Senin, (1/7/2024) malam. Orang-orang tidak puas dengan kami karena perilaku kita.

Pezeshkian telah menyelaraskan dirinya dengan tokoh-tokoh moderat dan reformis lainnya, termasuk pendukung utamanya di antaranya mantan Menteri Luar Negeri Mohammad Javad Zarif, yang mencapai kesepakatan nuklir Iran pada tahun 2015 dengan negara-negara besar yang sanksinya dicabut sebagai imbalan atas pembatasan program atom secara drastis.

Perjalanan Pezeshkian hingga menjadi Presiden Iran pennuh liku-liku.

Dilansir Associated Press , Pezeshkian lahir 29 September 1954, di Mahabad di barat laut Iran dari ayah etnis Azeri dan ibu etnis Kurdi. Dia berbicara bahasa Azeri dan telah lama fokus pada urusan kelompok etnis minoritas Iran. Seperti kebanyakan orang, ia bertugas dalam perang Iran-Irak, mengirimkan tim medis ke medan perang.

Ia menjadi seorang ahli bedah jantung dan menjabat sebagai kepala Universitas Ilmu Kedokteran Tabriz. Namun, tragedi pribadi terjadi setelah kecelakaan mobil pada 1994 menewaskan istrinya, Fatemeh Majidi, dan seorang putrinya. Pezeshkian tidak pernah menikah lagi dan membesarkan dua putra dan seorang putrinya sendirian.

Topik Menarik