Sejarah Keluarga Geert Wilders, Politikus Anti-Islam Belanda yang Miliki Silsilah Keturunan Indonesia
GEERT Wilders menarik perhatian dunia setelah partai sayap kanannya memenangi pemilihan umum (pemilu) Belanda. Politikus dengan rambut khas itu dikenal sebagai tokoh anti-Islam dan anti-imigran membuatnya tidak populer di beberapa kalangan.
Gaya politik anti-imigran dan anti-Islam yang ditampilkan Wilders tidak lepas dari sejarah masa lalu keluarganya yang diusir dari Hindia Belanda, statusnya sebagai orang Indo yang didiskriminasi dan situasi politik global condong 'ke kanan yang menyebabkan dia menang pemilu Belanda.
Antropolog politik dari Belanda yang pernah mengajar di Universitas Twente, Prof. dr. Nico G. Schulte Nordholt, mengatakan sebagian kelompok Indo yang memiliki campuran darah Indonesia dan Belanda, seperti Wilders, memiliki haluan politik ekstrem kanan, berideologi fasisme dan ultranasionalisme.
Mereka ingin menunjukkan diri seolah-orang seperti orang putih, dan dari sudut itu tidak heran Wilders menganut fasis kanan ekstrem, kata Nico kepada wartawan BBC News Indonesia , Raja Eben Lumbanrau, Jumat (24/11/2023).
Israel Klaim Yahya Sinwar Tewas
Sejarawan dari Universitas Gadjah Mada Satrio Dwicahyo mengatakan sikap ekstrem kanan sekelompok orang Indo itu tidak lepas dari pengalaman pahit mereka yang diusir dari Indonesia, dan ditolak oleh masyarakat Belanda.
Dalam tulisan antropolog dari Belanda Lizzy van Leeuwen disebutkan bahwa keluarga Wilders memiliki darah campuran Indonesia dan Belanda.
Kakeknya bernama Johan Ording yang lahir di Utrecht, Belanda, menghabiskan belasan tahun bekerja di Hindia Belanda. Di sana, Johan bertemu dengan istrinya, Johanna atau Annie Meijer, keturunan Indo yang lahir dan besar di Hindia Belanda.
Ording bersama istri dan ketujuh anaknya lalu dideportasi dari Hindia Belanda karena diduga melakukan penipuan dan korupsi.
Keluarga ini sempat disebut mengemis hingga terancam diusir dari kontrakan saat tinggal di sebuah desa kecil di Belanda.