Apa Itu Senjata Nuklir Taktis dan Seberapa Besar Persenjataan Russia

WASHINGTON DC - Presiden Amerika Serkkat (AS), Joe Biden, baru-baru ini, melontarkan kejutan politik ketika mengatakan pada penggalangan dana Partai Demokrat bahwa dunia sekarang berada pada risiko tertinggi "Armageddon" nuklir daripada kapan pun sejak Krisis Rudal Kuba.

Menurut Departemen Pertahanan AS, senjata nuklir taktis, kadang-kadang disebut medan perang atau senjata nuklir nonstrategis, dirancang untuk digunakan di medan perang.Mereka lebih kecil dari senjata nuklir strategis seperti hulu ledak yang dibawa pada rudal balistik antarbenua, yang dirancang untuk digunakan melawan kota musuh, pabrik, dan target area yang luas.

Dikutip dari USA Today , senjata nuklir taktis bervariasi dalam hasil dari sub-kiloton hingga sekitar 50 kiloton, dibandingkan dengan senjata nuklir strategis, yang memiliki hasil berkisar dari sekitar 100 kiloton hingga lebih dari satu megaton.

Sembilan negara memiliki senjata nuklir taktis, menurut Federasi Ilmuwan Amerika.Mereka adalah Russia, Amerika Serikat, Tiongkok, Prancis, Inggris, Pakistan, India, Israel, dan Korea Utara.

Menurut sebuah makalah yang dicetak di Buletin Ilmuwan Atom , Russia memiliki persediaan sekitar 2.000 rudal nuklir taktis.Union of Concerned Scientists, organisasi advokasi sains nirlaba yang berbasis di AS, mengatakan hasil senjata ini berkisar dari \'sangat rendah\' ??hingga lebih dari 100 kiloton.

AS diperkirakan memiliki 200 bom nuklir taktis, yang memiliki hasil 0,3 hingga 170 kiloton (bom yang dijatuhkan di Hiroshima, Jepang, pada 6 Agustus 1945 adalah 15 kiloton). Di situs simulasi interaktif NUKEMAP, dibuat oleh Alex Wellerstein, efek ledakan nuklir pada berbagai tingkat kiloton ditampilkan.

Sebagian besar senjata nuklir taktis dikerahkan melalui rudal udara ke permukaan. Rudal balistik jarak pendek, bom gravitasi dan muatan yang dikirim oleh pembom jarak menengah dan taktis serta torpedo anti kapal dan anti kapal selam angkatan laut.Rudal-rudal ini sebagian besar disimpan sebagai cadangan di depot pusat di Russia.