Profil Abu Ibrahim al-Hashimi al-Quraishi yang Meledakkan Diri dan Keluarganya

Profil Abu Ibrahim al-Hashimi al-Quraishi yang Meledakkan Diri dan Keluarganya

Global | okezone | Jum'at, 4 Februari 2022 - 15:40
share

SURIAH - Seorang militan terkenal yang dikenal sebagai "Destroyer", Qurayshi - yang juga menggunakan nama panggilan Hajji Abdullah, Amir Mohammed Said Abdul Rahman al-Mawla dan Abdullah Qardash - menjadi pemimpin ISIS pada 2019, setelah kematian pendahulunya Abu Bakr al -Baghdadi.

Meskipun kelompok teror mengumumkan kenaikannya ke kepemimpinan empat hari setelah kematian Baghdadi pada bulan Oktober, Quraisy diyakini telah lama dipersiapkan untuk peran tersebut dan dijauhkan dari medan perang untuk mengantisipasi mengambil alih peran tersebut.

Pihak berwenang AS telah menawarkan hadiah hingga USD10 juta (Rp144 miliar) untuk informasi tentang jihadis veteran, yang lahir di Mosul, Irak, pada 1976 itu.

Abu Ibrahim al-Quraishi, seorang ulama dan mantan tentara di tentara pemimpin Irak Saddam Hussein, memimpin Negara Islam lebih dari dua tahun sebelum dia meledakkan dirinya selama serangan oleh pasukan Amerika Serikat (AS) di sebuah rumah di Suriah utara. Pria Irak berusia 45 tahun itu telah menjadi pemimpin penting dalam pendahulu Negara Islam, Negara Islam Irak sebuah cabang dari Al Qaeda sejak segera setelah invasi AS yang menggulingkan Saddam pada tahun 2003.

Quraishi, dinobatkan sebagai pemimpin Negara Islam, sebuah kelompok jihadis Muslim Sunni yang kejam, tak lama setelah pendahulunya Abu Bakr al-Baghdadi juga meledakkan dirinya selama operasi AS pada 2019 di Suriah. Baghdadi telah mendeklarasikan kekhalifahan Islam bergaya abad pertengahan dari sebuah masjid di kota Mosul, Irak, setelah gerilyawannya menyerbu kota itu dan kemudian merebut sebagian besar Irak dan Suriah pada 2014.

Topik Menarik