Apakah Pria dengan Penyakit Azoospermia Masih Bisa Punya Anak? Ini Jawabannya
JAKARTA, iNews.id - Banyak faktor yang menyebabkan pasangan suami istri sulit memiliki anak, salah satunya adalah kondisi medis yang disebut azoospermia. Penyakit tersebut dialami oleh pria.
Azoospermia adalah kondisi ketika tidak ada sperma yang terdeteksi di dalam cairan ejakulasi pada pria. Menjadi pertanyaan sekarang, apakah pria dengan azoospermia masih bisa mempunyai anak?
Menurut Dokter Spesialis Andrologi Bethsaida Hospital dr Widya Juwita, SpAnd, ketika seorang pria terdiagnosis mengalami azoospermia, itu tidak menutup kemungkinan baginya untuk memiliki anak.
"Azoospermia bukan berarti pria tidak bisa memiliki anak. Dengan pemeriksaan yang tepat, kami bisa menentukan penyebabnya dan memberikan solusi yang sesuai, baik melalui terapi hormon, pembedahan, atau teknis reproduksi berbantu seperti IVF," kata dr Widya Juwita dalam keterangan resminya, Kamis (27/3/2025).
Penyebab Azoospermia
Menurut dr Widya, setidaknya ada dua penyebab pria mengalami azoospermia, yaitu:
- Azoospermia Obstruktif
Ini disebabkan oleh sumbatan pada saluran reproduksi seperti di epididimis atau vas deferens yang menghalangi sperma keluar. Testis biasanya masih memproduksi sperma normal, dan penanganannya bisa melalui pembedahan atau pengambilan sperma langsung dari testis untuk program bayi tabung (IVF).
- Azoospermia Non-obstruktif
Ini terjadi karena gangguan produksi sperma di testis, bisa akibat kelainan genetik, hormonal, atau masalah testis seperti varikokel. Penanganannya lebih kompleks dan sering memerlukan terapi hormonal.
"Faktor penyebab Azoospermia itu beragam, mulai dari kelainan genetik, gangguan hormonal, infeksi atau peradangan di organ reproduksi, efek samping pengobatan, hingga efek samping dari prosedur medis tertentu seperti kemoterapi atau operasi di daerah testis," papar dr Widya.
Terapi Azoospermia
Seperti dijelaskan di atas, pria dengan masalah azoospermia masih punya potensi untuk memiliki anak. Ada beberapa metode yang bisa membantu, antara lain:
1. Pembedahan untuk Mengatasi Penyumbatan
Jika azoospermia disebabkan sumbatan di saluran sperma, prosedur operasi dapat membantu membuka kembali jalur sperma.
2. Aspirasi Sperma (TESA/PESA)
Jika sperma tidak bisa keluar secara alami, dokter dapat mengambil sperma langsung dari testis atau epididimis melalui prosedur medis khusus.
3. Terapi Hormon
Jika penyebabnya adalah gangguan hormon, terapi hormon bisa membantu meningkatkan produksi sperma.
4. Teknik Bayi Tabung (IVF + ICSI)
Jika hanya sedikit sperma yang ditemukan, teknik In Vitro Fertilization (IVF) dengan Intracytoplasmic Sperm Injection (ICSI) bisa membantu pembuahan secara langsung di laboratorium.
"Dengan diagnostik terkini, terapi hormonal yang tepat, hingga prosedur bedah dan teknik reproduksi berbantu, diharapkan pasangan yang menanti buah hati bisa mendapatkan keinginannya," ujar General Manager Medis Bethsaida Hospital dr Luxandre.
Demikian informasi mengenai kondisi azoospermia pada pria yang menjadi penyebab sulit memiliki anak, termasuk solusi untuk masalah tersebut. Semoga informasi ini bermanfaat.