Heboh 5 Merek Teh Celup di Indonesia Mengandung Mikroplastik, Apa Saja Bahayanya?
Baru-baru ini heboh 5 merek teh celup yang beredar di Indonesia disebut-sebut mengandung mikroplastik yang berbahaya bagi kesehatan tubuh.
Hal tersebut diketahui dari sebuah penelitian oleh Ecological Observation and Wetland Conservations (Ecoton). Mereka menemukan, bahwa beberapa merek teh celup populer di Indonesia tersebut mengandung mikroplastik.
Lantas, apa itu mikroplastik dan seberapa bahaya bagi kesehatan?
Berikut ulasannya, dirangkum Okezone dari berbagai sumber, Kamis (27/3/2025).
Mikroplastik di teh celup adalah partikel plastik berukuran sangat kecil (kurang dari 5 mm) yang berasal dari bahan kantong teh celup atau proses produksinya. Saat diseduh dengan air panas, partikel ini dapat terlepas ke dalam teh yang kita minum.
Mikroplastik diduga berasal dari polimer sintetis seperti polietilen (PE) dan nilon yang digunakan sebagai bahan pelapis atau struktur utama kantong teh celup. Saat diseduh dengan air panas bersuhu 95°C, polimer ini dapat terlepas ke dalam teh.
Dari Mana Asalnya Mikroplastik di Produk Teh Celup?
1. Kantong Teh Celup : Banyak kantong teh terbuat dari plastik atau dilapisi polimer sintetis seperti polietilen (PE) atau nilon agar tidak mudah sobek.
2. Perekat Kantong Teh : Beberapa kantong teh menggunakan perekat berbasis plastik untuk menyegel isinya.
3. Proses Produksi : Mikroplastik bisa berasal dari kontaminasi selama pengolahan atau pengemasan.
Bahaya Mikroplastik untuk Kesehatan
Mikroplastik dalam teh kantong bisa berbahaya bagi kesehatan karena dapat masuk ke dalam tubuh dan menyebabkan berbagai dampak negatif. Berikut beberapa bahaya utama mikroplastik dalam teh kantong:
1. Masuk ke Saluran Pencernaan
Ketika kantong teh yang mengandung plastik (seperti nilon atau polietilen) diseduh dengan air panas, mikroplastik bisa terlepas dan masuk ke dalam tubuh melalui saluran pencernaan.
2. Menyebar ke Organ Tubuh
Mikroplastik yang tertelan bisa masuk ke aliran darah dan menyebar ke organ vital seperti:
* Hati : Berpotensi menyebabkan peradangan dan gangguan fungsi hati.
* Ginjal : Bisa mengganggu proses penyaringan racun.
* Jantung : Beberapa penelitian menunjukkan adanya mikroplastik dalam jaringan jantung manusia.
* Otak : Dapat memicu gangguan neurologis jika terakumulasi dalam jangka panjang.
3. Mengandung Zat Kimia Berbahaya
Mikroplastik bisa mengandung atau menyerap zat beracun seperti:
* BPA (Bisphenol A) : Gangguan hormon dan metabolisme.
* Ftalat : Berisiko mengganggu sistem reproduksi.
* Logam Berat : Bisa merusak sel dan meningkatkan risiko penyakit kronis.
4. Menyebabkan Peradangan dan Stres Oksidatif
Ketika mikroplastik menumpuk di tubuh, sistem kekebalan bisa menganggapnya sebagai benda asing, menyebabkan peradangan dan stres oksidatif yang bisa merusak sel dan jaringan tubuh.
Bagaimana Cara Menghindari Mikroplastik dalam Teh?
* Pilih teh daun lepas (loose leaf) yang diseduh dengan saringan stainless steel.
* Gunakan kantong teh berbahan kertas tanpa plastik atau yang berlabel biodegradable.
* Hindari kantong teh berbahan nilon atau polietilen, terutama yang terlihat mengkilap atau transparan.
* Gunakan teko kaca atau stainless steel untuk menyeduh teh.
Dengan langkah-langkah ini, Anda bisa tetap menikmati teh tanpa risiko terpapar mikroplastik berlebihan.