Hotman Paris Diimbau Kurangi Beban Kerja Usai Sembuh, Apa Hubungannya dengan Penyakit Liver?

Hotman Paris Diimbau Kurangi Beban Kerja Usai Sembuh, Apa Hubungannya dengan Penyakit Liver?

Gaya Hidup | okezone | Selasa, 25 Maret 2025 - 08:22
share

Hotman Paris baru-baru ini mengumumkan kondisi kesehatannya terkini. Dia mengaku telah pulih dari penyakit liver yang sempat membuatnya harus menjalani perawatan di rumah sakit Singapura. 

Seperti diketahui, sebelumnya, pengacara kondang tersebut sempat mengalami abses hati, kondisi serius yang menyebabkan infeksi di organ livernya.

Setelah dinyatakan sembuh, Hotman mengungkapkan bahwa dokter di Singapura hanya memberikan satu saran penting untuk kesehatannya ke depan: mengurangi beban kerja.

Lantas, apa itu penyakit liver? Dan apa hubungannya dengan abses hati dan beban kerja yang berlebihan? Berikut ulasannya, dirangkum Okezone dari berbagai sumber, Selasa (25/3/2025).

Liver (hati) adalah organ penting dalam tubuh yang berfungsi untuk metabolisme, detoksifikasi, produksi empedu, dan penyimpanan energi.  Abses hati adalah salah satu penyakit yang dapat menyerang liver, yaitu kondisi di mana terdapat kumpulan nanah dalam jaringan hati akibat infeksi.

Abses hati adalah penyakit yang menyerang liver Abses hati terjadi ketika infeksi (bakteri, parasit, atau jamur) menyebabkan peradangan dan pembentukan nanah di dalam hati.

Hati yang berfungsi normal memiliki sistem imun bawaan yang kuat untuk melawan infeksi. Namun, jika liver sudah melemah akibat penyakit lain (misalnya sirosis atau hepatitis), risiko abses hati bisa meningkat.

Abses hati bisa mengganggu fungsi liver

Jika abses hati membesar atau tidak diobati, fungsi hati dalam detoksifikasi, metabolisme, dan produksi protein bisa terganggu, menyebabkan komplikasi serius seperti gagal hati atau infeksi menyebar ke seluruh tubuh (sepsis).

Penyakit liver dapat berhubungan dengan beban kerja berlebihan, baik secara langsung maupun tidak langsung. Beban kerja yang tinggi sering menyebabkan stres kronis, yang bisa memicu peradangan di tubuh, termasuk di hati.

 

Stres meningkatkan pelepasan hormon kortisol, yang jika berlebihan dalam jangka panjang, bisa berdampak buruk pada metabolisme lemak dan gula, meningkatkan risiko perlemakan hati (fatty liver).

Selain itu, orang yang bekerja berlebihan cenderung kurang menjaga pola makan, lebih sering mengonsumsi makanan cepat saji atau berlemak, yang bisa memperburuk penumpukan lemak di hati.

Kurang olahraga akibat sibuk bekerja juga meningkatkan risiko obesitas dan resistensi insulin, yang bisa memicu penyakit hati berlemak non-alkohol (NAFLD).

Topik Menarik