Riwayat Pendidikan Iskandar, CEO Indonesia Airlines yang Akan Mengudara di Indonesia
Iskandar yang menduduki posisi CEO Indonesia Airlines kini tengah mendapat banyak sorotan. Ini terjadi setelah maskapai penerbangan Indonesia Airlines Group (INA), resmi beroperasi di Indonesia.
Meski membawa embel-embel nama Indonesia dalam nama maskapainya, perusahaan penerbangan ini sebenarnya berasal dari Singapura. Indonesia Airlines sendiri telah resmi terdaftar pada 7 Maret 2025.
Namun, walau perusahaan induk maskapai ini berasal dari negeri tetangga, CEO dari Indonesia Airlines rupanya merupakan warga asli Indonesia bernama Iskandar.
Riwayat Pendidikan Iskandar CEO Indonesia Airlines
Untuk riwayat pendidikan Iskandar sendiri belum diketahui secara lengkap, namun ia tercatat pernah menempuh pendidikan di Universitas Syiah Kuala (USK), Banda Aceh, sebelum memulai karier profesionalnya.Lulus dari universitas tersebut, Iskandar mulai menjalani karier awalnya sebagai karyawan di Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) Aceh-Nias pasca-tsunami.
Lalu di tahun 2006, ia bergabung dengan PLN dan bekerja di sektor energi hingga 2009. Iskandar kemudian menjajal dunia perbankan dan asuransi, yang akhirnya membuka jalan baginya untuk masuk ke dunia bisnis.
Setelah beberapa tahun berbisnis di sektor energi, Iskandar menghadapi tantangan besar saat pandemi Covid-19 melanda. Namun, justru di masa sulit itu ia melihat peluang. Bersama seorang mitra dari Singapura, ia mendirikan Calypte Holding Pte. Ltd. pada tahun 2022.
Di sektor penerbangan, awalnya mereka memperkenalkan Royal Jeumpa Airlines, yang dijadwalkan mengudara pada Februari 2025. Namun, tak lama setelah itu, perusahaan ini meluncurkan proyek yang lebih besar, yaitu Indonesia Airlines.
Informasi Tentang Indonesia Airlines
Indonesia Airlines dirancang sebagai maskapai penerbangan komersial berjadwal dengan layanan premium. Dalam pernyataan resminya, Iskandar mengatakan bahwa maskapai ini menawarkan kemewahan jet pribadi dalam penerbangan komersial.Menurut Iskandar, maskapai Indonesia Airlines akan beroperasi di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.
Maskapai ini telah melalui studi kelayakan secara komprehensif dengan konsultan aviasi dari Singapura dan Amerika Serikat.
Rencananya, maskapai ini akan melayani penerbangan di 48 kota tujuan dari 30 negara dalam lima tahun pertama operasionalnya.
Sebagai perusahaan yang berbasis di Singapura, Indonesia Airlines lebih mudah dalam mengakses pasar global, jaringan penerbangan internasional, serta mendapatkan investasi asing.
Namun, meski demikian, maskapai penerbangan ini tetap dimiliki oleh seorang pengusaha Indonesia dan memiliki basis operasional di Tanah Air.







