Profil Fajar, Peserta MasterChef Indonesia Season 12 dengan Pengalaman di Restoran Rusia dan Ambisi Besar Dunia Kuliner

Profil Fajar, Peserta MasterChef Indonesia Season 12 dengan Pengalaman di Restoran Rusia dan Ambisi Besar Dunia Kuliner

Gaya Hidup | okezone | Kamis, 27 Februari 2025 - 01:13
share

FAJAR Gusti Pangestu atau akrab disapa Fajar, saat ini tengah berjuang untuk meraih gelar juara di ajang MasterChef Indonesia Season 12. Pemuda asal Bali ini memiliki tekad kuat untuk membuktikan bahwa dirinya mampu bersaing di dunia kuliner, berbekal pendidikan dan pengalaman kerja yang telah dia kumpulkan selama bertahun-tahun.

Bagi Fajar, MasterChef Indonesia bukan sekadar ajang kompetisi memasak, tetapi juga batu loncatan untuk mewujudkan impiannya menjadi seorang entrepreneur sukses di bidang kuliner. Dia ingin menunjukkan bahwa passion dan kerja keras dapat membawanya ke puncak industri makanan di Indonesia.

Meski MasterChef dikenal sebagai kompetisi dengan tekanan tinggi dan tantangan yang menguji keterampilan serta mental peserta, Fajar mengaku siap menghadapi segalanya. Berangkat dari pengalamannya bekerja di beberapa restoran ternama di Bali, dia merasa percaya diri untuk bertarung dan membuktikan kemampuannya di hadapan para juri dan pesaing lainnya.

Dengan semangat pantang menyerah dan cita-cita besar di dunia kuliner, Fajar berharap perjalanannya di MasterChef Indonesia Season 12 bisa menginspirasi banyak orang, terutama generasi muda yang ingin meniti karier di bidang kuliner.

Pendidikan

Fajar Gusti Pangestu adalah lulusan Diploma Food Production di Mediterranean Bali, salah satu kampus pariwisata ternama di Denpasar. Selama dua tahun menempuh pendidikan di sana, dia semakin mengasah keterampilannya di dunia kuliner. Namun, perjalanan Fajar untuk sampai ke titik ini tidaklah mudah.

Sejak kecil, sang ayah memiliki harapan besar agar Fajar menjadi seorang arsitek. Meski bukan passion-nya, Fajar berusaha memenuhi keinginan almarhum ayahnya dengan bersekolah di SMA. Sebenarnya, dia memang memiliki bakat dalam seni menggambar dan desain, tetapi hatinya selalu condong ke dunia kuliner.

Setelah sang ayah meninggal, Fajar merasa kehilangan arah. Dia sempat berencana melanjutkan studi arsitektur di Universitas Udayana Bali demi mewujudkan impian mendiang ayahnya. Namun, semakin lama dia menyadari bahwa hasrat terbesarnya adalah memasak. Dengan tekad kuat, Fajar akhirnya memilih jalan hidupnya sendiri dan menempuh pendidikan di bidang kuliner.

Keputusan itu bukan bentuk pengingkaran terhadap harapan sang ayah, melainkan cara Fajar untuk membuktikan bahwa dia bisa meraih kesuksesan dengan passion-nya sendiri. Kini, dengan bekal ilmu dan pengalaman yang dimilikinya, Fajar siap berjuang di MasterChef Indonesia Season 12, menjadikan kompetisi ini sebagai gerbang menuju karier impiannya di dunia kuliner.

Pekerjaan

Saat ini, Fajar Gusti Pangestu tengah merintis karier sebagai pebisnis di dunia kuliner. Meski usahanya masih dalam tahap awal, pemuda berusia 26 tahun ini optimistis bisa terus berkembang dan melebarkan sayapnya, terutama dengan impian besar untuk membuka restoran steak yang mengusung konsep unik dan berkualitas.

Sebelum terjun ke dunia bisnis, Fajar telah menimba banyak pengalaman di industri kuliner. Salah satu pencapaian pentingnya adalah bekerja di bagian kitchen sebuah restoran Rusia di Bali.

Pengalaman ini memberikan pengaruh besar dalam perjalanan kariernya. Tidak hanya dalam hal keterampilan memasak, tetapi juga pemahaman tentang standar kuliner internasional. Dari sana, dia pun menguasai berbagai teknik memasak, termasuk menyajikan hidangan khas Rusia yang autentik.

Kini dengan kombinasi pengalaman kerja dan semangat berwirausaha, Fajar terus melangkah maju untuk membangun bisnisnya sendiri. Dia yakin bahwa ketekunan dan passion yang dimilikinya akan menjadi kunci untuk mencapai kesuksesan di dunia kuliner.

 

Chef Inspirasi

Bagi Fajar Gusti Pangestu, sosok Chef Mandif Warokka bukan sekadar idola, tetapi juga mentor yang berperan besar dalam perjalanan kariernya di dunia kuliner. Chef Mandif, yang dikenal sebagai pemilik restoran Blanco par Mandif di Ubud, Bali, telah menginspirasi Fajar dengan dedikasi dan keahliannya dalam menciptakan hidangan luar biasa.

Fajar mengagumi sosok Chef Mandif sebagai seorang pekerja keras dan perfeksionis. Setiap hidangan yang diciptakannya selalu menghadirkan cita rasa yang tak terduga, seolah mampu melampaui ekspektasi siapa pun yang mencicipinya. Hal inilah yang semakin memotivasi Fajar untuk terus belajar dan mengasah kemampuannya di dunia kuliner.

Dengan menjadikan Chef Mandif sebagai panutan, Fajar berharap bisa mengikuti jejak suksesnya dan menciptakan inovasi kuliner yang tak kalah mengesankan.

“Dia sekeren itu. Dia sosok yang keras dan perfeksionis. Aku sempat kayak mikir, ‘Wah, gila nih orang. Ternyata, beneran gila,’” ujar Fajar saat diwawancara Okezone.com di Jakarta, baru-baru ini.

“Kaya waktu dia ngajarin aku buat sesuatu, gini loh. Waktu aku Cobain, ternyata emang enak banget. Kayak pakai micin, tapi padahal nggak pakai micin sama sekali. Gurih banget gitu loh,” katanya.

Media sosial

IG : @fajar.mci12

Topik Menarik