Niat Puasa Rajab Sekaligus Qadha Ramadhan, Arab, Latin, dan Artinya
JAKARTA, iNews.id - Bulan Rajab merupakan momentum tepat bagi Muslim untuk melunasi utang puasa. Lantas, bagaimana niat Puasa Rajab sekaligus qadha Ramadhan?
Bulan Rajab 1446 H jatuh bertepatan hari Rabu, 1 Januari 2025. Puasa Rajab boleh dilakukan pada awal bulan, pertengahan maupun akhir Rajab.
Para ulama sepakat membolehkan puasa Qadha Ramadhan berbarengan dengan puasa sunnah Rajab.
Tujuananya agar mendapat pahala puasa wajib dan sunah sekaligus.
Ustaz Hanif Luthfi Lc dalam bukunya berjudul "Amalan Ibadah Bulan Dzulhijjah terbitan Rumah Fiqih Publishing menjelaskan, memang kadang ada orang yang tak mau rugi waktu, puasa qadha' Ramadhan dilakukan sekalian Dzulhijjah, Rajab, atau Sya'ban. Selain ingin mendapatkan dua pahala sekaligus, juga biasanya banyak temannya.
Masalah menggabungkan puasa qadha Ramadhan dengan puasa sunnah sudah jadi perbedaan di kalangan sahabat Nabi.
Sahabat Umar bin Khattab dan Ali bin Abi Thalib ra berbeda pendapat tentang masalah qadha puasa Ramadhan dilakukan pada 10 pertama bulan Dzulhijjah.
Viral Kunto Aji Sindir Halus Maskapai Penerbangan yang Pelit Kasih Kompensasi Delay Pesawat
Sahabat Umar menganggapnya hari itu (10 pertama Dzulhijjah) adalah hari terbaik untuk beribadah, maka qadha' puasa Ramadhan pada tanggal itu termasuk waktu terbaik. Adapun Ali bin Abu Thalib melarangnya (puasa qadha Ramadhan dilakukan 10 pertama Dzulhijjah).
Dari Imam Ahmad sendiri ada dua riwayat. Pendapatnya Ali bin Abu Thalib dilandasi dari alasan bahwa qadha Ramadhan di bulan Dzulhijjah itu meninggalkan fadhilah puasa sunnahnya.
Alasan ini pula yang diberikan oleh Imam Ahmad. Meski ada yang berkata juga bahwa fadhilah puasa sunnah tetap didapatkan meski niat puasa qadha' Ramadhan.
Sayyid Bakri dalam Kitab Ianatut Thalibin menerangkan orang yang berpuasa pada hari-hari tertentu yang sangat dianjurkan untuk dipuasakan akan mendapatkan keutamaan sebagai mereka yang berpuasa sunnah pada hari tersebut, meskipun niatnya adalah qadha puasa atau puasa nazar.
Namun, niat Puasa Qadha Ramadhan ini tidak boleh dicampur dengan niat puasa sunnah. Sebab, qadha atau mengganti puasa wajib seperti Puasa Ramadhan itu hukumnya wajib.
Niat Puasa Qadha Ramadhan harus dilakukan pada malam harinya atau saat makan sahur. Syarat ini mendasarkan pada Hadits Rasulullah SAW.
-
"Siapa yang tidak menetapkan niat sebelum fajar, maka tiada puasa baginya".
Berikut bacaan Niat Puasa Rajab Sekaligus Bayar Utang Puasa Qadha Ramadhan.
Niat Puasa Rajab Sekaligus Qadha Ramadhan
.
Latin: Nawaitu Shauma Ghadin 'An Qadha'I Fardi Ramadhana Lillaahi Ta'Ala.
Artinya : Saya niat berpuasa besok dari mengqadha' fardu ramadhan Lillaahi Ta'ala
Kewajiban Qadha Ramadhan
Dalam Bahasa Arab kata Qadha bisa bermakna hukum dan penunaian. Sementara secara istilah, para ulama mendefinisikan qadha sebagai:
Mengerjakan kewajiban setelah lewat waktunya. Dalil tentang qadha puasa Ramadhan ini berdasarkan firman Allah SWT:
(
Artinya; Maka Barangsiapa diantara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), Maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi Makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, Maka Itulah yang lebih baik baginya. dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui (Qs. Al-Baqarah: 184).
Dalam ayat tersebut disebutkan bahwa seorang muslim diperbolehkan untuk tidak berpuasa dalam keadaan tertentu. Seorang Muslim yang seharusnya berpuasa boleh meninggalkan puasa jika ada Udzur Syari berupa sakit dan dalam perjalanan yang melelahkan.
Para Ulama menyebutkan udzur Syari diperbolehkan untuk tidak berpuasa bukan hanya dua faktor di atas. Terdapat 6 golongan orang yang diperbolehkan tidak berpuasa Ramadhan dengan kewajiban mengqadha puasa di hari lainya.
Pertama, musafir atau orang yang dalam perjalanan jauh sesuai ketentuan syar'i, kedua, orang sakit, ketiga, ibu hamil, keempat, perempuan haid atau nifas, kelima orang jompo, keenam ibu menyusui.
Tentang qadha puasa Ramadhan ini, Rasulullah SAW bersabda:
.
Tidak wajib berurutan dalam men-qadha puasa Ramadan berdasarkan hadis yang diriwayatkan, bahwa Rasulullah shalllahu alaihi wassalam ditanyai tentang qadha puasa Ramadan, maka Rasulullah menjawab, jika ia berkehendak, maka ia boleh melakukannya terpisah. Dan jika ia berkehendak, maka ia boleh melakukannya secara berurutan.
Para ulama sepakat secara Ijma bahwa orang yang diwajibkan mengqadha puasanya harus melakukannya setelah bulan Ramadhan hingga sebelum menjelang Ramadhan selanjutnya. Serta diharamkan melakukan qadha puasa di hari-hari yang diharamkan.
Puasa Qadha Ramadhan sebaiknya dilakukan sesegera mungkin, namun jika belum sempat menunaikan qadha puasa, maka bulan Syaban merupakan batas akhir untuk membayar hutang puasa tersebut.
Hal ini sebagaimana hadits dari Abu Salamah, ia mendengar Aisyah Ra. Yang mengatakan:
.
Artinya: Aku dahulu punya kewajiban puasa. Aku tidaklah bisa membayar utang puasa tersebut kecuali pada bulan Syaban. (HR. Bukhari, no. 1950; Muslim, no. 1146).
Demikian ulasan niat puasa Rajab sekaligus qadha Ramadhan untuk diamalkan bagi yang ingin melunasi utang puasa.
Wallahu A'lam.