Ayo Kunjungi Kemilau Batu Ngalo Manakarra, Pameran Batu Akik Ikonik Sulbar di Marasa Corner
MAMUJU, iNewsMamuju.id - Bagi Anda pencinta batu akik boleh berkunjung di Kemilau Batu Ngalo Manakarra yang digelar di Marasa Corner Kompleks Kantor Gubernur Sulbar.
Kegiatan dimulai dari tanggal 13 sampai 15 Desember 2024.
Seluruh eleman masyarakat bisa datang melihat dan bertransaksi jika berminat membeli cincin maupun hasil pameran lainnya.
Acara resmi dibuka oleh Penjabat Gubernur Sulawesi Barat Bahtiar Baharuddin.
Pengerajin Batu Ngalo Manakarra, Misbah mengatakan, batu Ngalo banyak ditemukan di Tapalang seperti di Takandeang sampai Saletto Mamuju.
"Makanya disebut batu Ngalo karena hanya di situ yang ada. Harganya juga bervariasi ada dijual per biji dan ada dijual per kilo," kata Misbah, Jumat (13/12/2024).
Ia menambahkan bahwa kalau kualitas bagus biasa dijual Rp 300 ribu per biji, bahkan ada sampai Rp 2 juta.
"Kalau kualitas biasa kami biasa jual Rp 20 ribu sampai Rp 200 ribu. Ini biasanya pajangan dan asesoris, bahkan ada juga dibuat patung," tambahnya.
Ketua Masyarakat Pencinta Batu Akik, Herdin Ismail mengatakan ada 13 komunitas pusaka yang hadir, dimana ada 10 berasal dari Sulbar dan tiga berasal dari luar Sulbar.
"Tiga dari luar Sulbar ini salah satunya dari kampung Pj Gubernur yakni komunitas dari Bone Sulsel. Selebihnya dari teman-teman komunitas dari pencinta batu akik dan batu Ngalo Manakarra. Alhamdulillah kegiatan ini bisa terlaksana berkat kerjasama dari berbagai OPD seperti Diknas, Disnaker, Kominfopers Sulbar, Biro Umum, dan Dinsos," ungkapnya.
Pj Gubernur Sulbar Bahtiar Baharuddin menyampaikan bahwa tahun 2025 mendatang akan dibuat lebih meriah lagi dengan bantuan APBD Sulbar.
"Kenapa kegiatan seperti ini harus diulang-ulang, karena kita Sulbar ini memang punya potensi tapi belum kapitalisasi potensi itu," ucap Bahtiar.
Sementara itu, batu ngalo bisa berubah, karena prosesnya itu jutaan tahun sehingga bisa terbentuk.
"Makanya dalam mempromosikan dari daerah kadang-kadang dari sederhana saja. Batu ini bukan hanya sekedar nilai ekonomi, tapi jadi identitas sebuah daerah. Jadi kita ingin membangun identitas daerah Sulbar supaya dikenal orang, kalau ingat Sulbar ingat batu ngalo, begitupun ingat batu ngalo ingat Sulbar," pungkasnya.