Bercanda dalam Islam, Meneladani Rasulullah dalam Humor yang Penuh Hikmah

Bercanda dalam Islam, Meneladani Rasulullah dalam Humor yang Penuh Hikmah

Gaya Hidup | ttu.inews.id | Rabu, 4 Desember 2024 - 07:10
share

JAKARTA, iNewsTTU.id--Dalam ajaran Islam, menunjukkan wajah ceria dan gembira adalah bagian dari akhlak yang mulia. Seorang muslim diajarkan untuk tidak memperlihatkan muka kusut, cemberut, atau suntuk, melainkan senantiasa menampilkan wajah yang cerah, segar, dan berseri.

 Islam juga memperbolehkan umatnya untuk bercanda dan tertawa, tentu saja dalam batas yang wajar dan tidak berlebihan, serta tidak mengandung unsur dusta.

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menjadi teladan terbaik dalam hal ini. Beliau sering bercanda dengan sahabat-sahabat dan istri-istrinya untuk menciptakan suasana yang hangat dan menyenangkan. Meskipun demikian, canda beliau selalu terjaga dengan akhlak yang luhur dan tidak berlebihan. Rasulullah tidak pernah tertawa terbahak-bahak, melainkan hanya tersenyum dengan lembut, sehingga tetap menjaga kewibawaan dan kharisma beliau sebagai pemimpin.

Sebagaimana diriwayatkan oleh Aisyah Radhiyallahu anha, beliau menyatakan, "Aku belum pernah melihat Rasulullah tertawa terbahak-bahak hingga kelihatan lidahnya, namun beliau hanya tersenyum" (HR. Bukhari dan Muslim). Sementara itu, dalam hadis lain, Abu Hurairah Radhiyallahu anhu menceritakan bahwa para sahabat pernah bertanya kepada Rasulullah, "Wahai Rasulullah, apakah engkau juga bersenda gurau bersama kami?" Rasulullah menjawab, "Betul, hanya saja aku selalu berkata benar" (HR. Ahmad).

Beberapa contoh kisah canda Rasulullah yang penuh hikmah antara lain:

1. Pengadilan Domba: Suatu kali, Rasulullah menyaksikan dua domba yang saling mendekat dan salah satunya menanduk yang lainnya hingga jatuh. Rasulullah tersenyum dan berkata, "Demi Dzat yang jiwaku ada di tangan-Nya, kedua binatang itu akan menjalani proses pengadilan di hari kiamat kelak."


2. Harga Mahal Hamba Sahaya: Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam memeluk Zahir bin Haram, seorang pria dengan penampilan yang kurang menarik. Setelah Zahir menyadari siapa yang memeluknya, Rasulullah berkata, "Siapakah yang sudi membeli hamba sahaya ini?" Zahir menjawab, "Jika begitu aku tidak laku dijual!" Rasulullah menjawab, "Justru di sisi Allah, engkau sangat mahal harganya."


3. Menggoda Ummul Mukminin Aisyah: Suatu hari, Rasulullah berkata kepada Aisyah, "Aku tahu kapan engkau suka kepadaku dan kapan engkau marah kepadaku." Aisyah menjawab, "Darimana engkau tahu?" Rasulullah menjelaskan, "Kalau engkau suka, engkau akan mengatakan, 'Tidak, demi Rabb Muhammad,' dan jika marah, engkau akan mengatakan, 'Tidak, demi Rabb Ibrahim.'"


4. Bercanda dengan al-Hasan bin Ali: Rasulullah bercanda dengan cucunya, al-Hasan bin Ali, dengan menjulurkan lidahnya. Al-Hasan yang melihat hal itu segera menghampiri beliau dengan riang gembira.


5. Ummu Sulaim Menghunus Pisau: Dalam suasana Perang Hunain, Rasulullah bercanda dengan Ummu Sulaim yang sedang mengenakan pisau di pinggangnya. Ketika ditanya, Ummu Sulaim menjawab, "Aku bermaksud, jika ada musuh mendatangiku, aku bisa membela diri dengan pisau ini."

 

Kisah-kisah tersebut menunjukkan bagaimana Rasulullah menggunakan humor untuk menciptakan kedekatan dengan orang-orang di sekitarnya, tanpa mengurangi rasa hormat dan keseriusan dalam misi beliau. Islam mengajarkan umatnya untuk bercanda dengan bijak, selalu menjaga kebenaran, dan tidak melampaui batas.

Sebagai umat Islam, kita diajarkan untuk tetap menjaga akhlak mulia, baik dalam keadaan serius maupun dalam bercanda. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam memberi contoh bahwa tawa yang sederhana, senyum yang tulus, dan ucapan yang benar adalah bagian dari cara bercanda yang penuh hikmah dan kedamaian.

Topik Menarik